26.7 C
Jakarta

17 Tahun Kusala Sastra Khatulistiwa Menuju Sastra Dunia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Sastra sejak dulu selalu mencerminkan kehidupan masyarakat lewat pesan-pesan moralnya. Selain itu, sastra juga membongkar berbagai persoalan sosial dan menjadi pengawal ketimpangan pemerintah lewat ketajaman kata-katanya. Lewat Kusala Sastra Khatulistiwa yang telah memasuki usia 17 tahun, para sastrawan Indonesia membuktikan kiprahnya melalui karya-karyanya yang berisi ragam persoalan termasuk persoalan sosial.

Tahun ini, Kusala Sastra Khatulistiwa 2016-2017 kembali memilih beberapa sastrawan dan memberinya penghargaan terhadap karya-karyanya. Beberapa karya tersebut seperti prosa, puisi, dan buku fiksi yang terbit perdana atau kedua. Pemberian penghargaan ini diadakan di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu malam (25/10/2017).

Richard Oh, Founder of Kusala Sastra Khatulistiwa mengatakan, 17 tahun adalah waktu yang tidak pendek. Perkembangan pesat dalam dunia sastra semakin nyata dan membuktikan kiprahnya tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. “Sekarang, beberapa penulis kita berhasil menerobos dunia penerbitan internasional dan menarik banyak perhatian pada penulis-penulis yang lain,” aku Richard.

Sementara juri Kusala Sastra Khatulistiwa 2016-2017, Geger Riyanto menyampaikan, pengarang tidak hanya memiliki amanah mencarai teori, tetapi juga figur yang berbeda dari ilmuwan. “Pengarang sastra adalah figur yang berbeda dari ilmuwan, mereka tidak diamanahi kewajiban mencari teori yang paling dekat dengan kebenaran lewat pengujian-pengujian laboratorium.” Geger juga mengatakan bahwa, pengarang sastra selalu berkomitmen terhadap karya-karyanya.

Pada tahun ini ada beberapa kategori yang mendapatkan penghargaan, yaitu kategori Prosa, kategori Puisi, dan kategori Karya Perdana atau Kedua. Berikut ini adalah nama-nama pemenang dari tiga kategori tersebut. Pemenang kategori pusi; Kiki Sulistyo dengan buku berjudul Di Ampenan, Apalagi yang Kau Cari? penerbit Basabasi, pemenang kategori Prosa; Mahfud Ikhwan dengan buku berjudul Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu penerbit Marjin Kiri, pemenang kategori Karya Perdana atau Kedua; Nunuk Y. Kusmiana dengan buku berjudul Lengking Burung Kasuari penerbit Gramedia Pustaka Utama.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!