26.3 C
Jakarta

Integrasikan Keuangan Mikro, BTM Purbalingga Bertekad Merger

Baca Juga:

Purbalingga, MENARA62.COM, Animo Gerakan Mikrofinance Muhammadiyah (GMM) yang diluncurkan di bulan November 2018 oleh Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) disikapi dengan cara beragam oleh jejaring BTM di berbagai daerah. Seperti di Purbalingga – Jawa Tengah, dimana 9 jaringan BTM yang terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan difasilitasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) hari ini Minggu (9/12?2018), bertekad untuk merger menjadi satu BTM Purbalingga. Dengan merger, maka kekuatan BTM di Purbalingga bukan lagi tersebar di tiap cabang atau ranting Muhammadiyah saja, tapi menjadi satu kesatuan yang terkonsolidasi dalam manajemen di satu kabupaten Purbalingga.

Abdullah Fauzan peserta rapat merger dan sekaligus manager LKMS BTM Purbalingga, menuturkan kepada MENARA62.COM, bahwa niat untuk melakukan merger, merupakan langkah berkemajuan dari BTM Purbalingga dalam melakukan konsolidasi keuangan mikro Muhammadiyah. Dengan adanya merger ini,  ada keinginan besar, jika Muhammadiyah Purbalingga ingin serius mengembangkan keuangan mikro seperti daerah – daerah lainya yang sudah menjalankan.

“Jadi merger BTM adalah awal era baru mengembangkan keuangan mikro Muhammadiyah di Purbalingga secara terintegrasi,”tuturnya.

Secara detail, bagaimana langkah – langkah dalam merger kedepan, Fauzan sendiri belum bisa menyampaikan karena out put dari putusan merger nantinya masih perlu adanya tim yang melakukan pengkajian. Belum lagi dalam mengembangkan BTM itu nantinya apakah berbentuk KSPPS atau LKMS, masih dalam proses pembahasan selanjutnya.

Sementara Ketua Induk BTM Achmad Suud, yang ikut hadir di acara tersebut, mengapresiasi langkah – langkah merger yang dilakukan oleh BTM Purbalingga. Menurutnya dengan merger BTM, maka aset BTM di Purbalingga akan semakin kuat. Bahkan, peningkatkan pengelolaan manajemen akan semakin baik, hal ini akan mendorong tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BTM semakin tinggi.

“Apalagi nantinya juga akan dibarengi dengan teknologi IT yang terintegrasi serta pelatihan – pelatihan peningkatan sumber daya insani (SDI). Saya rasa ini sangat baik bagi pertumbuhan dan pengembangan BTM,”ucapnya.

Merger di BTM sudah berjalan lama, bahkan sejauh ini sudah ada 3 BTM yang melakukan merger, diantaranya BTM Pekalongan, Batang dan Pemalang. Dengan merger ini sebagai strategi BTM dalam menghadapi dinamika keuangan mikro nasional dan sekaligus untuk konsolidasi keuangan mikro Muhammadiyah.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!