33 C
Jakarta

Lazismu Jateng Selenggarakan Sekolah Amil Perdana

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COMLazismu Jawa Tengah selenggarakan sekolah amil perdana. Sekolah ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Drs H Tafsir MAg di Semarang, Selasa (27/2/2018).

“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim sekolah Amil Lazismu saya nyatakan dibuka”. ujar Tafsir, usai menyampaikan pidato pembukaan kelas perdana Sekolah Amil Lazismu Jateng.

Dalam sambutannya, Tafsir berharap, amil yang telah lulus menjadi contoh bagi amil generasi berikutnya. Dia juga berharap, agar Sekolah Amil di Jawa Tengah di jadikan program nasional. Caranya, pendidikan amil di pusatkan di Jawa Tengah. Apalagi, PWM sudah menyediakan tempat di lantai 5 gedung dakwah PWM untuk dijadikan kelas khusus sekolah amil.

Direktur Pendidikan dan Pelatihan SDM, Lazismu Puat, Tatang Ruhiyat hadir dalam peluncuran sekolah amil tersebut. Menurutnya, pendidikan untuk amil menjadi satu kebutuhan yang mendesak dan harus di selenggarakan.

“Sekolah amil ini penting untuk memberikan bekal ketrampilan bagi amil-amil di Lazismu, yang jumlahnya mencapai 1300 orang di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dia menilai, Jawa Tengah menjadi lokasi yang tepat untuk menjadi pusat pelatihan amil seluruh Indonesia. Alasannya, selain posisinya relatif mudah di jangkau, Jawa Tengah di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Dia mencontohkan di Jawa Tengah sudah ada amil profesional bersertifikat asesor, ada trainer nasional, dan ada jurnalis Lazismu. “Ini semua menjadi potensi pendukung terselenggaranya sekolah amil,” ujarnya.

Ketua Lazismu Jateng, Dodok Sartono bertekad untuk menjadikan Lazismu menjadi lembaga zakat yang terpercaya. Kepercayaan masyarakat akan terwujud jika Lazismu memenuhi persyaratan tiga syarat.

Pertama, kualitas pengelolaan zakat yang amanah, profesional dan transparan. Kedua, mengoptimalkan pendayagunaan ZIS, kreatif, inovatif, produktif. Ketiga, optimalkan layanan kepada donatur.

Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut ada alat ukur kinerja yang di sebut KPI (key performance indicator). KPI di ambil dari program unggulan Jawa Tengah yang harus di laksanakan di semua daerah, diantaranya: bedah 1000 rumah dhuafa, beasiswa 1000 sarjana, bina usaha mikro 850 buah, dan 125 ambulans se Jawa Tengah.

Tatang menambahkan, target penghimpunan Lazismu Jawa Tengah yang sebesar 107 milyar di tahun 2018 ini, harus di dukung dengan SDM amil yang cakap dan profesional. Untuk itu amil perlu dilatih dan dididik secara intensif. Menurutnya, ada tiga poin pokok pelatihan amil, yaitu fundrising, accounting, dan managerial. Masing-masing di laksanakan dalam kelas yang berbeda.

Untuk kelas perdana di khususkan materi fundrising yang akan di laksanakan selama tiga hari. Hari pertama dan kedua di berikan teori, dan pada hari ketiga, di berikan praktek lapangan.

Kelas perdana sekolah amil ini di ikuti oleh 50 orang peserta. Sebagian besar peserta berasal dari Jawa Tengah, namun ada juga peserta dari Gresik, Banjarbaru, bahkan dari Aceh.

Animo peserta sebenarnya sangat tinggi, jumlah pendaftar mencapai 65 orang, untuk menjaga efektifitas pembelajaran hanya di sertakan 50 orang. “Pendaftar yang belum mendapat kesempatan insya Allah akan di sertakan pada kelas berikutnya,”ujar direktur Lazismu Jawa Tengah Alwi Mashuri.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!