26.3 C
Jakarta

Menebar Kebahagiaan

Baca Juga:

Ketika Rasulullah Saw. mengutus Abu Musa Al-Asy’ari bersama Mu’adz Ibn Jabal ke Yaman sebagai juru dakwah, sebelum berangkat beliau berpesan kepada mereka berdua: “Kamu berdua harus memudahkan, jangan menyusahkan. Kamu berdua harus menebar kebahagiaan, jangan membuat orang menghindar. Kamu berdua harus saling menghormati dan menghargai, jangan berselisih.” (HR. Buhkari dan Muslim)

Dalam kesempatan lain, Rasulullah Saw. bersabda: “Sembahlah Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), dan tebarkanlah salam.” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis lainnya, Rasulullah Saw menegaskan, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Tapi, kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai (mengasihi). Maukah aku tunjukkan pada kalian satu hal yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Ibnu Majah)

Pesan Moral :

Dari ketiga hadis di atas, juga sejumlah hadis lainnya yang tidak bisa penulis sebut satu per satu dalam tulisan ini, ada pelajaran penting yang bisa kita petik. Pelajaran itu, menebar kebahagiaan adalah salah satu amalan utama yang diajarkan Rasulullah SAW.

Makna dari menebar kebahagiaan ini sangat luas. Dari mulai tersenyum kepada orang lain yang kita jumpai, mengucapkan salam, hingga mendamaikan orang yang berselisih.

Menebar kebahagiaan juga bisa dengan cara berbagi rezeki dengan orang lain yang membutuhkan. Seperti menyantuni anak yatim dan fakir miskin.

Hotel Diyar Tabah, Madinah, Selasa (21/1/2020), pukul 02.38

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!