26.3 C
Jakarta

Rezeki itu Bernama Panorama Indah

Baca Juga:

Islam adalah agama yang sempurna. Tidak ada urusan dunia ini yang tidak diatur dalam Islam. Termasuk dalam urusan politik, muamalah, bisnis, juga rekreasi. Dalam salah satu ceramahnya Ustadz Abdul Somad, pernah mengatakan bahwa segala urusan di dunia ini, ada aturannya dalam Islam. Mulai dari urusan bangun tidur hingga tidur lagi, diatur dalam Islam.

Adakalanya kita tidak tahu bahwa apa yang kita lakukan itu adalah bentuk dari ajaran Islam. Ada pula perbuatan yang dilarang Islam, tetap saja dilakukan oleh sebagian orang Islam. Ada ajaran Islam, justru dilaksanakan oleh orang non Islam. Sebaliknya, ajaran orang lain yang tidak boleh dalam Islam, justru dilakukan dengan senang hati oleh orang Islam.

Salah satu kebiasaan kita yang merupakan bagian dari ajaran agama adalah rekreasi. Ini  melakukan sesuatu yang menggembirakan bersama keluarga, bersama orang tua, maupun dengan orang-orang yang kita sayangi. Biasanya dilakukan dengan cara bepergian ke suatu tempat yang indah dan menyenangkan.

Keluarga

Rekreasi sebaiknya dilakukan secara bertahap. Ada saatnya bersama seluruh keluarga. Jangan lupa bawa kedua orang tua dan mertua jika memungkinkan. Jika ada rezeki, bawalah orang tua dan mertua jalan-jalan ke Malino, Bantimurung, Bira, Bantaeng, dan Tana Toraja. Bisa juga ke Melaka, Johor dan Singapura. Jangan malu dan khawatir kehabisan uang. Tidak. Sama sekali tidak.

Suatu saat rekreasi bisa pula dengan teman-teman atau sesama anggota pengajian di masjid atau tetangga. Dan siapkan juga waktu secara berkala pergi berdua antara suami-istri. Berdua saja. Jangan ikut yang lain. Ini penting dilakukan karena ada saatnya kesumpekan hidup rumah tangga diselesaikan dengan jalan pergi berdua.

Dalam Al Qur’an surah Al An’am ayat 11, disebutkan dalam bagian ayat ini tentang perintah untuk : “Berjalanlah di muka bumi dan lihatlah”. Makna berjalan di sini bisa kita artikan bepergian ke suatu tempat, apakah untuk bekerja untuk mencari rezeki atau untuk rekreasi. Setelah berjalan, maka lihatlah. Apa yang dilihat bisa dimaknai pula dari aspek hikmah atau ilmu yang terkandung dalam rekreasi tersebut. Jadi dalam konteks tertentu, rekreasi bisa juga sekaligus menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah bagian dari jihad.

Imam Syafi’i menjelaskan, paling tidak ada lima hikmah dari rekreasi. Menghilangkan kegelisahan atau rasa stres. Meraih kehidupan. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Mengetahui adabadab setempat. Selanjutnya memperbanyak dan mengukuhkan persahabatan.

Tentu kelima manfaat itu tersebut, tidak bisa serta-merta diraih begitu saja. Masih memerlukan waktu dan proses yang terus-menerus setelah kembali dari tempat rekreasi. Bisa juga langsung diperoleh di tempat tersebut. Hal ini sangat ditentukan oleh sejauh mana kita dapat menangkap hikmah dari aktivitas yang menyenangkan ini.

Hari ini saya dengan nyonya betul-betul mendapatkan rezeki yang cukup besar. Bukan dalam bentuk uang atau barang. Kami berdua dibawa keliling Kota Wollongong hingga ke beberapa tempat rekreasi di luar kota. Anak-anak tidak ikut karena masuk sekolah.

Rekreasi ini kami peroleh tanpa perencanaan sebelumnya. Mengapa saya katakan ini rezeki yang luar biasa, jika dihitung secara Rupiah, kalau kami berdua yang harus pergi, perlu sekitar tiga-empat juta Rupiah. Ini untuk rental mobil, sopir, bensin, pemandu wisata, dan lain sebagainya. Tetapi semua itu kami peroleh secara percuma atau gratis.

Awalnya, kami janjian dengan seorang teman asal Bandung Jawa Barat akan pergi ke beberapa tempat, semacam studi kelayakan dalam melakukan sesuatu. Dia sudah lama di sini, mendampingi istri yang sebentar lagi akan meraih predikat doktor dalam bidang ekonomi di University of Wollongong.

Setelah seluruh urusan kami selesai, beliau tawari kami melihat-lihat tempat rekreasi, panorama alam yang indah di kawasan Wollongong dan sekitarnya. Tentu tawaran yang harus dihargai dengan ribuan ucapan terima kasih. Terima kasih yang tak terhingga. Inilah yang dimaksud juga dengan peribahasa dapat durian runtuh. Enak dan manis, pun sudah terbelah tinggal dimakan saja.

Selain keliling kota, ada tiga lokasi yang kami datangi. Pertama adalah pantai Kiama. Di sini kita dapat melihat indahnya pantai di bibir Benua Australia. Pokoknya indahlah. Banyak turis yang datang dari berbagai negara. Satu hal yang unik adalah adanya blowhole: semburan air laut yang memancar ke arah langit dari sela-sela batu karang jika ada gelombang pasang, m ercusuar, dan masih banyak lagi.

Rezeki itu Bernama Panorama Indah
Rezeki itu Bernama Panorama Indah

Tempat kedua adalah Bald Hill, sebuah tempat yang berada di pegunungan, bisa melihat hutan yang lestari, juga bibir pantai yang merekah. Di balik cekungan lembahnya tersembunyi air terjun. Nun jauh dua puluh kilometer ke bawah tampaklah Kota Wollongong, New South Wales, Australia.

Di sini juga banyak turis yang datang. Menikmati secangkir minuman, fish and chips, muffin, dan aneka kuliner khas pantai. Toilet di lokasi ini luar biasa, bukan hanya bersih, tapi juga pakai fasilitas elektronik, tersedia mesin pengatur suhu, dan full music.

Tempat yang ketiga adalah jembatan Sea Cliff Bridge. Tempat ini sangat menakjubkan, sepanjang kurang lebih empat kilo meter, dengan jalur pejalan kaki di sisinya. Berada di atas bibir pantai yang penuh batu karang persis di sisi tebing yang terjal. Jembatan inilah yang menjadi salah satu ikon Kota Wollongong. Artinya jika anda datang ke kota ini, kurang afdhal jika tidak ke sini.

Satu hal yang sangat memprihatinkan adalah ternyata tempat ini, sesekali menjadi tempat “favorit” untuk bunuh diri. Betul, bunuh diri. Bayangkan kalau lompat ke bawah, kena batu lalu tenggelam, jika tidak ada yang bantu, matilah. Oleh karena itu, pemerintah Australia sengaja membuat banyak tanda larang di sini. Salah satunya untuk menyemangati mereka yang berniat bunuh diri di sini: “Hold onto hope, there is Help” lengkap dengan nomor telepon untuk minta bantuan keselamatan di bawahnya.

Alhamdulillah, ketiga tempat rekreasi tersebut kami datangi secara leluasa. Tak ada bayaran dalam bentuk apapun. Termasuk parkir, gratis. Tidak ada istilah biaya perawatan, kebersihan, keamanan dan lain-lain. Padahal tempatnya sungguh indah. Banyak turis yang datang dari manca negara.

Hanya ada satu hal yang perlu diingat adalah, jika anda memancing ikan di pantai sini, perhatikan ukuran ikan tersebut. Di sini banyak jenis ikan. Mulai ikan tongkol, hiu, dan ikan-ikan kecil lainnya. Jika sudah ditangkap, boleh buat acara bakar-bakar ikan. Tapi jika tangkapan ikannya, kurang dari dua puluh centimeter, ikannya harus dilepas ke laut. Jika tidak, bisa kena penalty. Gimana bisa? Karena di sini sangat mencintai alam dan seluruh isinya.

Penulis: Haidir Fitra Siagian, Gwynneville, 01.07.19 jelang tengah malam

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!