JAKARTA, MENARA62.COM – Bedasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Dalam pemantauan tersebut BMKG melihat adanya indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, yaitu: aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, dan suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat.

“Kondisi tersebut menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc dalam siaran persnya, Sabtu (4/1/2020).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang untuk periode 5- 7 Januari 2020 dapat terjadi di wilayah Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.