26.9 C
Jakarta

Haedar Nashir Bangga Pada Muhammadiyah Kabupaten Tegal

Muhammadiyah Tegal Banyak Bekerja, Banyak Berkarya

Baca Juga:

TEGAL, MENARA62.COMHaedar Nashir Bangga Pada Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir merasa bangga pada kader Muhammadiyah di Kabupaten Tegal yang terus merintis berbagai macam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

AUM yang didirikan di Kabupaten Tegal, meliputi AUM di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial. Terakhir, berdiri AUM baru berupa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Tegal Program studi S1 Farmasi. Sekolah Tinggi ini telah mendapatkan SK dari Kemristekdikti.

Sebagai tonggak kemajuan Muhammadiyah di Kabupaten Tegal, Haedar telah menandatangani tiga prasasti.

Haedar Nashir, dalam pengajian Hari Ber Muhammadiyah di Kabupaten Tegal pada Ahad (11/11/2018) yang digelar di Gedung Dakwah Perguruan Pendidikan Muhammadiyah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lebaksiu, pendirian AUM ini sebagai langkah untuk menghadirkan Islam berkemajuan. Pengajian itu, dihadiri ribuan warga Muhammadiyah.

“Ini merupakan langkah tahap awal dari perjalanan Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Sebagai bentuk menghadirkan Islam berkemajuan, membawa kemajuan beradaban dan Islam yang rahmatan lil allamin,” ujar Haedar yang mengapresiasi bentuk Bermuhammadiyah Kabupaten Tegal yang maju.

Haedar mengajak semua kader Muhammadiyah, dalam kehidupan berkiprah di Muhammadiyah, setiap hari, setiap tarikan nafas kehidupan, selalu munajat kepada Allah SWT melalui doa sapu jagat. “Menggabarkan bahwa kita selaku Muslim yang selalu ingin di bimbing Allah, agar selalu dunia akhirat. Doa itu sesungguhnya mengandung esensi kita selaku Muslim harus memiliki nilai lebih dalam hidup,” ujarnya.

Haedar mengatakan, semua orang ingin bahagia dalam hidup, mendapatkan keselamatan dan kebahagian bagi orang Islam tidak hanya di dunia namun juga di yaumul akhir nanti. Setiap Muslim itu harus sadar, kehidupan yang haqiqi.

“Pengajian bermuhammadiyah bagian dari ibadah ladang dakwah bagi warga Muhammadiyah. Bagi seorang Muslim, hidup itu harus punya nilai atau punya arti. Untuk mencari surga dengan cara berlomba lomba dalam kebaikan. Kita bergabung di Muhammadiyah, karena Muhammadiyah itu organisasi dakwah yang mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah orang dari kemungkaran,”ujarnya.

Menurut Haedar, Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah Amar Maruf Nahi Mungkar dan gerakan Islam tajdid. Setiap kader Muhammadiyah yang aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah, harus aktif bergerak dalam hal dakwah. “Mengajak orang pada jalan Allah, maka kita harus jalan melalui dakwah supaya setiap Muslim meraih ridho dan karunia Alllah. Menjalankan misi tajdid Pembaharuan,” ujarnya.

Tentang tema Milad Muhammadiyah ke 106 Tahun “Taawun Untuk Negeri“, Haedar memaparkan, tema tersebut dipilih untuk mentransformasikan hadirnya tujuan Muhammadiyah yang telah banyak berbuat untuk memajukan kehidupan bangsa di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan usaha-usaha dakwah pembaruan.

“Mengapa KH Ahmad Dahlan Mendirikan Muhammadiyah dan bersama Nyai Dahlan mendirikan Aisyiyah ? Karena umat Islam saat itu terjajah dan harus ada gerakan Islam yang bisa mengisi kemerdekaan. Umat Islam pada masa itu, sistem agamanya jumud. Membebaskan manusia dari ketertindasan, dalam arti kebodohan, penyakit, kelompok rentan, serta tentunya kemiskinan. Merupakan suatu hal yang mendasari gerakan dari Muhammadiyah,” ujarnya.

Seperti halnya pada saat KH Ahmad Dahlan mendirikan Rumah Sakit PKU, menurut Haedar, itu untuk membantu umat dalam pelayanan kesehatan. “Karena pada saat itu, kebanyakan umat tidak memiliki keuangan yang cukup untuk berobat di rumah sakit yang dikelola oleh Belanda. Ini merupakan salah satu penindasan. Oleh sebab itulah KH Dahlan mendirikan rumah sakit tersebut,” ujarnya.

Mendirikan rumah sakit, menurut Haedar, merupakan gagasan yang keluar dari amar ma’ruf nahi munkar. Jika kita lihat atau coba dibahasakan adalah dari Al-Qur’an, maka berdirilah rumah sakit yang diprakarsai oleh KH Dahlan.

“Di tangan seorang Dahlan, Surat Al Maun menjelma menjadi rumah sakit, rumah miskin, panti asuhan, pendidikan. Lahirlah PKU. Semua di tolong Muhammadiyah tanpa pilih-pilih,” ujarnya.

Menurut Haedar, KH Dahlan juga meluruskan arah kibat melalui ilmu falaq. Muhammadiyah mendirikan sekolah Islam modern yang pertama kali didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.

”Peran kemanusiaan universal tersebut nyaris tanpa slogan-slogan nyaring tentang Islam rahmatan lil-‘alamin, karena spirit Islam tersebut bukan disuarakan tetapi justru dipraktikkan oleh Muhammadiyah. Karena prinsip Muhammadiyah sekali-kali berbicara, banyak kerjanya,” ujar Haedar.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!