TEGAL, MENARA62.COM– Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah XXIII di kompleks SMP/SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Kegiatan tersebut digelar selama4 hari yakni pada 28 Februari – 3 Maret 2019.
Sebanyak 549 pelajar ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Mereka datang dari berbagai kota di Jawa Tengah.
Erlan Dwi Cahyo pelajar kelas XII IPA Ponpes Muhammadiyah Manafiul Ulum Sambi Boyolali mengatakan anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus menjadi pelajar yang sesungguhnya dan bisa mengamalkan keilmuannya sesuai tujuan IPM yaitu terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarntya.
Erlan menyadari bahwa Pelajar Muhammadiyah harus giat berdakwah melalui media bisa media sosial atau secara lisan .
“Saatnya pelajar Muhammadiyah harus kembali kepada Al Quran dan As Sunah,” jelasnya.
Menurutnya model dakwah yang harus di terapkan di zaman mellenial ini IPM harus bisa mengemas dakwah yang kreatif. Gunakanlah waktu ini dengan baik dan jadikan waktu menjadi baik sehingga dapat menumbuhkan pemikira-pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Di Era Modern saat ini Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah dihadapkan pada sebuah era percepatan informasi dan perubahan. Ini membuat IPM Jateng harus mampu untuk mengikuti arus perubahan yang kuat sehingga di perlukan sebuah gerakan aksi karya nyata dengan ilmu.
“Mari kita konsistensikan Pelajar Muhammadiyah melalui Optimalisasi Gerakan Keilmuan Mendorong Karya Nyata Menuju Pelajar Jawa Tengah Berkemajuan,” lanjut anggota KDI PD IPM Boyolali tersebut.
Ia berharap Musywil XXIII IPM Jawa Tengah yang bertempat di SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kabupaten Tegal Jawa Tengah dapat menghasilkan keputusan yang bijak dan bisa dijadikan acuan untuk langkah gerakan di akar Rumput IPM , di Jenjang PD IPM, PC IPM dan PR IPM.
