32.3 C
Jakarta

Rangsang Produksi ASI Melalui Pijat Oksitosin

Baca Juga:

BANDUNG, MENARA62.COM Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan terbaik yang bisa diberikan seorang ibu kepada anaknya, untuk mendukung pertumbuhan si kecil. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan dan pemberian ASI ini dapat dilanjutkan hingga anak usia 2 tahun.

Memberikan ASI merupakan kebanggaan seorang ibu. Namun banyak ibu-ibu yang mengeluh karena ASI-nya tidak keluar atau ASI-nya terlalu sedikit yang pada akhirnya ibu tidak bisa memberikan ASI dengan baik kepada bayinya.

Ida Maryati S.Kp., Sp.Mat., PhD, Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran, dalam sesi Webinar Woman Talk Series 2.0, Selasa (27/10/2020) mengatakan hal yang harus dipahami bersama adalah ASI sudah diproduksi sejak seorang ibu mengalami kehamilan bulan-bulan awal.

“Jadi sejak ibu hamil, sudah ada perubahan hormon yang menyebabkan kelenjar pada ibu bertambah, sehingga produksi ASI pada ibu juga bertambah.” kata Ida Maryati.

Menurutnya, umumnya ASI mulai keluar setelah melahirkan, hari kedua atau hari ketiga setelah melahirkan. Namun bagi ibu yang baru melahirkan, tetapi belum siap untuk membuang jauh-jauh rasa khawatir. Karena rasa khawatir justeru dapat menghambat produksi ASI.

Selain menjaga mood dan suasana hati, untuk meningkatkan produksi ASI, dapat pula dilakukan dengan cara pijat oksitosin. Pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan disepanjang tulang belakang punggung, mulai dari cervical 7 (leher) ke costa 5-6 (rusuk) hingga ke scapula (belikat) sebagai upaya untuk melancarkan keluarnya ASI.

“Tujuan dari pijat oksitosin adalah merangsang pengeluaran hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Kalau ibu bapak merasakan tenang dan rileks itu berarti yang bekerja hormon endorfin namanya. Hormon endorfin bisa keluar dengan melakukan pijatan oksitosin,” jelasnya.

Tujuan dari pijat oksitosin untuk membantu pengeluaran ASI dengan  pengiriman pesan ke sistem syaraf untuk mengeluarkan air susu. Pijatan oksitosin akan menurunkan ketegangan dan menghilangkan stress pada ibu sehingga hormone oksitosin akan terangsang.

Hormon endorphin memiliki manfaat yaitu untuk mengurangi sumbatan ASI, meningkatkan produksi ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempercepat penyembuhan luka tempat menempelnya plasenta, mencegah pendarahan nifas, dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui.

“Selain perangsangan hormon oksitosin melalui pijat, juga dibutuhkan hisapan dari bayi,” lanjut Ida Maryati.

Hormon oksitosin akan dihasilkan bila ujung saraf di sekitar payudara dirangsang oleh hisapan. Oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju payudara yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI). Oksitosin ini mulai bekerja pada saat ibu berkeinginan menyusui.

Adapun gerakan pijat oksitosin bisa dilakukan dengan cara ibu duduk rileks dan bersandar, tangan dilipat dan kepala ditopang di atas lipatan tangan dan payudara tergantung lepas tanpa menggunakan bra

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pijat oksitosin:

  • Pijatan dilakukan dari bagian punggung bawah leher sepanjang tulang belakang, sampai sebatas bra
  • Gunakan dua kepalan tangan sebagai bantalan pijatan, posisi ibu jari kedepan
  • Lakukan gerakan melingkar, ditekan sedikit kuat
  • Gerakan pijatan menggunakan bentuk pola melingkar kecil
  • Lakukan pemijatan mulai dari leher hingga kearah tulang belikat
  • Lakukan dalam 2-3 menit dan dua kali dalam sehari

“Dianjurkan pijatan oksitosin alangkah baiknya suami yang melakukan, karena akan membuat istri merasa senang karena diperhatikan oleh suaminya, sehingga meningkatkan rangsangan terbentuknya hormon oksitosin,” tutup Ida Maryati.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!