26.1 C
Jakarta

Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Blitar Kembangkan Program GPMB

Baca Juga:

BLITAR, MENARA62.COM – Kabupaten Blitar, Jawa Timur kembangkan Gerakan Pegiat Minat Baca (GPMB). Gerakan ini dikembangkan guna meningkatkan minat baca pada setiap individu mulai dari anak-anak hingga lansia.

Dalam webinar yang digelar oleh Perpustakaan Nasional, Selasa (22/9/2020) Herman Widodo SH, selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah sudut pandang kita dan bahkan mengukuhkan konsep revolusi 4.0, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita, termasuk dalam penyebarluasan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat.

“Saat ini ruang digital menjadi ruang yang efektif dalam mendpatkan segala informasi dan pengetahuan,”  Herman Widodo.

Menurutnya pada masa pandemi covid-19, dimana aktivitas masyarakat sebagian besar dilakukan serba online maka membaca atau menulis buku adalah terapi. Hanya saja, untuk mendapatkan buku tentu tidak mudah. Sehingga perlu terobosan salah satunya menyediakan fasilitas bacaan (E-Book), mengadakan pelatihandan lomba-lomba juga secara daring.

Ia mengatakan literasi merupakan bentuk terpenting dalam pengetahuan. GMPB mengajak semua orang untuk tidak berhenti dalam membaca, karena belajar ilmu pengetahuan harus dilakukan sepanjang hayat.

Rahayuningtyas, S.Pd M.Pd selaku Pegiat Literasi dan Pengurus GPMB Kabupaten Blitar

Diakui, sebelum pandemi Covid-19, perpustakaan Blitar telah gencar menerapkan program baru baik secara lokal maupun nasional, yaitu transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Pemerintah kabupaten Blitar dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah memberikan fasilitas  literasi kepada ratusan orang.

“Saya dalam mendidik dan memberikan fundamen kepada anak usia emas, literasi bisa dibudayakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Rahayuningtyas, S.Pd M.Pd selaku Pegiat Literasi dan Pengurus GPMB Kabupaten Blitar

Dalam Webinar yang diselenggarakan via Zoom dan  live streaming pada akun Youtube Perpustakaan Nasional RI tersebut, Rahayuningtyas memaparkan pokok-pokok penting GPBM yang sedang dikembangkan di kabupaten Blitar. Adapun dasar pemikiran GPMB antara lain wahyu yang pertama diterima Rosulullah di Gua Hira, tujuan pembangunan Nasional di Pembukaan UUD 1945, berbagai survey tentang tingakt minat/kegemaran membaca masyarakat Indonesia dan budaya masyarakat membaca berpengaruh terhadap kesejahtraan lahir batin.

Sedang program GPMB meliputi  mewujudkan tumbuh kembang minat dan budaya kegemaran membaca dimasyarakat (reading society), meningkatkan peran perpustakaan sebagai pusat pengembangan dan kegemaran budaya membaca masyarakat dan membangun masyarakat belajar, yakni belajar sampai akhir hayat.

Untuk aktualisasi program GPMB dilakukan dengan cara antara lain mewujudkan visi GPMB “sat desa satu GPMB”, SaGuSaBu (Satu guru satu buku), melaksanakan semua kegiatan literasi dan tiada hari tanpa membaca. Melalui koordinasi yang efektif dengan perpustakaan GMPB secara sinergi melaksanakan kegiatan literasi diseluruh lapisan mulai dari PAUD (TK/RA), sekolah/kampus (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,PT),  keluarga, masyarakat (pengusaha/wirausaha, pasar, kantor/instansi pemerintah dan swasta)

“Yang paling  berperan penting dalam GPMB adalah melalui pelatihan dan ketrampilan terutama ditujukan kepada guru-guru PAUD, karena di sinilah letak esensi  untuk membangun literasi. Kami membangun diklat untuk guru-guru PAUD dalam bentuk video, di mana pembelajaran dapat dibaca orangtua, sehingga mampu mendampingi anak-anaknya dalam belajar di rumah,” kata Rahayunigtyas.

Perpustakaan Nasional sendiri mendukung kegiatan inklusi yang dilakukan di Blitar. Adapun harapan dari perpustakan nasional adalahagar seluruh kabupaten/kota membuat GMPB di masing-masing daerah, dan mengubah pola pikir masyarakat bahwa perpustakaan tidak semata gudang buku.

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!