26.3 C
Jakarta

Vaksin Covid-19 Siap pada November, Yuri: Tetap Taati Protokol Kesehatan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Indonesia telah mendapatkan kepastian untuk pengadaan vaksin Covid-19. Ada 3 produsen vaksin Covid-19 yang telah menyanggupi penyediaan vaksin untuk Indonesia.

Ketiga produsen vaksin tersebut adalah Sinovac, Sinopharm dan Cansino. Ketiga produsen vaksin Covid-19 tersebut kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto akan mengirimkan vaksin secara bertahap ke Indonesia mulain November 2020.

Vaksin Sinovac (dual dose), merencanakan pengiriman untuk tahap awal sebanyak 1,5 juta dosis vaksin pada November dan 1,5 juta dosis vaksin pada Desember 2020.  Karena dual dose maka bisa digunakan untuk 1,5 juta orang.

Vaksin Sinopharm (dual dose), merencanakan akan melakukan pengiriman sebanyak 15 juta dosis vaksin pada bulan Desember. Karena dual dose maka bisa digunakan untuk 7,5 juta orang. Dan vaksin Cansino (single dose) akan mengirimkan sebanyak 100.000 dosis vaksin.

“Tiga produsen vaksin ini sudah masuk dalam tahap akhir uji klinis tahap ke 3, dan sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA). Sehingga kita sudah mendapat kepastian untuk dapat melakukan vaksinasi kepada 9,1 juta orang di Indonesia,” kata Achmad Yurianto, pada kegiatan Update Kesiapan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Senin (19/10/2020).

Meski pengadaan vaksin Covid-19 sedang dipersiapkan oleh pemerintah, lanjut Yuri, masyarakat tetap tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan yang ada terutama menggunakan masker. Sebab vaksin bukan sebagai penyelesaian akhir dari pandemi ini.

“Jadi persepsi bahwa kalau sudah ada vaksin maka selamat tinggal masker, selamat tinggal protokol kesehatan tidak bisa dilaksanakan. Ini persepsi yang salah,” ungkap Yuri.

Lebih lanjut Yuri mengatakan bahwa tidak semua orang akan divaksin. Tindakan vaksinasi hanya akan dilakukan pada kelompok usia dan syarat yang sudah digunakan di dalam kaitan pelaksanaan uji klinis fase 3.

“Untuk 3 produsen vaksin yang sudah akan mengirimkan vaksin, uji klinisnya hanya dilakukan pada usia 18-59 tahun. Dan tidak boleh ada yang berpenyakit komorbit berat,” jelas Achmad Yurianto.

Diakui Yuri, uji klinis penelitian vaksin Covid-19 telah dilakukan pada lebih dari 39 orang, namun tidak semuanya berada dalam tahapan yang sama. Yang layak untuk digunakan adalah yang sudah menyelesaikan uji klinis fase 3, dengan menyelesaikan uji klinis fase 3 maka sudah terjamin manfaatnya dan keamanannya.

Menurut Yuri, vaksin mampu memberi kekebalan bagi tubuh sehingga tidak terjangkit Covid- 19 dan juga keamanan dari sisi kehalalan produk.

Yuri menegaskan bahwa vaksinasi bukan lini pertama dari penanggulangan penyakit Covid-19. Lini pertama dari penanggulangan penyakit ini adalah tetap taati protokol kesehatan yakni pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Dengaan taat protokol kesehatan diharapkan untuk terhindar dari paparan virus.

“Memang jika kita sudak menggunakan vaksin kita akan aman dari sakit, namun perlu diperhatikan paparan virus tetap ada. Dikhawatirkan paparan virus yang kita bawa akan menginfeksi orang yang belum divaksin atau orang dengan imunitas tubuh rendah,” tutupnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!