26.5 C
Jakarta

Family Fest Adara 2019, Refleksikan Kerinduan Warga Palestina Pulang ke Tanah Air

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Krisis kemanusiaan yang dialami masyarakat Palestina telah berlangsung lebih dari 70 tahun. Jutaan masyarakat Palestina saat ini hidup dalam segala keterbatasan di kamp-kamp pengungsian dan juga di wilayah Gaza yang diblokade.

Bagi masyarakat Palestina, pulang kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarga justru menjadi sesuatu yang mengancam harta, kehormatan bahkan nyawa. Pada akhirnya situasi yang penuh tekanan dan penderitaan tersebut terus berlangsung dan menyelimuti warga Palestina.

Gambaran tentang bagaimana derita warga Palestina tersebut dicoba diangkat dalam drama musical keluarga yang digelar Adara Relief Internasional dalam konser amal untuk Palestina, pada Sabtu malam (28/12/2019). Konser bertemakan Karena Keluarga Tempat Kita Pulang tersebut berlangsung di Hall Cenderawasih JCC, Jakarta.

“Melalui konser amal ini kita mencoba menyampaikan banyak hal, tentang kepedulian terhadap Palestina, tentang edukasi kepada anak-anak bagaimana saling menyayangi juga tentang bagaimana pentingnya sebuah keluarga sebagai tempat kita pulang mendapatkan kehangatan,” kata Project Manager Family Fest, Bannasari dalam siaran persnya.

Menurut Bannasari, ini bukanlah drama sembarang drama karena pentas yang disajikan sarat dengan nilai-nilai keluarga. Menyorot, berartinya kata “pulang” yang mampu memberikan energi baru bagi siapapun, terlebih pulang untuk bertemu keluarga tercinta. Pesan pentingnya adalah bagaimana setiap kita harus saling menyayangi dan menjaga keutuhan keluarga.

“Cerita berlanjut menyentil kita semua akan pentingnya arti kepedulian. Di mana hal kontras terjadi pada keluarga di Palestina,” lanjutnya.

Kegiatan Family Festival tersebut jelas Bannasari, dikemas dengan serangkaian acara yang edukatif, inspiratif dan menghibur. Para artis ikut yang ikut memeriahkan antara lain Sabyan Gambus, Nashwa Zahira, Citra Kirana, Alifa Lubis, Muzakki Ramdhan, Dallas Pratama, Kaditha Ayu dan story teller nasional Kak Nia.

Acara  juga diperkuat dengan penampilan tokoh parenting Ayah Irwan dan Dr. Aisyah Dahlan serta penceramah kondang Mamah Dedeh dan diramaikan penampilan Green Voice Senior dan Junior dari Sekolah Alam Indonesia. Terdapat pula lelang barang-barang dan pernak pernik kesayangan mereka.  Hasil lelang didonasikan semuanya untuk masyarakat Palestina.

Selain drama musical, Family Fest juga mengadakan galang donasi dan lelang barang-barang kesayangan artis seperti baju penuh kenangan di awal karir Nisa Sabyan, baju setelan cantik milik artis  legendaris Titik Puspa karya Ivan Gunawan. Juga ada  sepasang anting berlian milik artis cantik Ratna Galih, rumah gadang milik artis Dorce Gamalama dan juga barang-barang Palestina hasil karya perempuan Palestina dan perempuan Indonesia yang didedikasikan bagi Palestina.  Seluruh hasil penjualan akan diberikan untuk anak dan perempuan Palestina.

Nurjanah Hulwani Ketua Adara Relief Internasional menjelaskan Adara telah lebih dari 10 tahun memberikan berbagai bantuan kemanusiaan bagi anak dan perempuan Palestina.  Upaya edukasi kepalestinaan dan penghimpunan dilakukan dengan 3 program.

Program pertama adalah  kegiatan sosialisasi melalui kegiatan seperti roadshow kepalestinaan dan roadshow berkisah untuk anak-anak. Kedua, Program Edukasi berupa kegiatan Training of Trainer dan kajian-kajian kepalestinaan. Dan ketiga adalah program Penggalangan Donasi Kemanusiaan baik secara personal maupun melalui lembaga dan komunitas.

“Dalam menjalankan program, kami telah membentuk 15 komunitas di berbagai wilayah di tanah air dan menjalin kerja sama dengan berbagai jaringan berskala nasional seperti ormas-ormas perempuan diantaranya Persaudaraan Muslimah, Wanita Al- Irsyad, Muslimat Mathlaul Anwar, Wanita Islam, Wanita PUI, Aliansi Perempuan Peduli Indonesia. Juga menjalin kerjasama dengan organisasi internasional yaitu organisasi Kulluna Maryam International dan Global Woman Union for Palestine and alQuds,” jelas Nurjanah.

Indonesia sendiri melalui pernyataan resmi yang disampaikan Menlu Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019) lalu menyebutkan bahwa Indonesia menolak secara tegas pernyataan pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat tidak bertentangan dengan hukum internasional. Pernyataan ini secara jelas bertentangan dengan hukum internasional dan berbagai resolusi DK PBB yang terkait. Indonesia secara tegas menentang tindakan Israel membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina.

“Sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat kiranya kita juga perlu menunjukkan sikap dan dukungan,” lanjut Nurjanah.

Karena itu, acara Family Fastival ini diharapkan menjadi salah satu bentuk dukungan moril dan materiil untuk bangsa Palestina. Tentunya Adara hanyalah bagian kecil dari masyarakat, Palestina masih membutuhkan lebih luas lagi.

“Atas nama kemanusiaan, kami mengajak dan menyeru segenap bangsa Indonesia dan seluruh keluarga-keluarga Indonesia agar selalu  menjaga dan menyayangi keluarga sebagai karunia dan harta tak ternilai yang Tuhan berikan. Dan jangan lupakan satu perekat dan penguat keluarga kita, yaitu kepedulian pada sesama. Kepedulian untuk keluarga-keluarga Palestina yang masih terjajah,” tutupnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!