TAIWAN, MENARA62.COM — Muhammadiyah Taiwan Bagikan Ribuan Masker Serempak di Tujuh Kota di Taiwan. Sebagai upaya membantu pencegahan diri dari penyebaran virus baru Corona di Taiwan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan pada Ahad (2/9/2020) membagikan ribuan masker bagi seluruh WNI di Taiwan secara serempak.
Kegiatan ini didukung oleh seluruh kader dan simpatisan Muhammadiyah yang berasal dari kalangan pelajar dan pekerja migran Indonesia. Semua bahu membahu membagikan masker kepada para WNI yang sedang libur kuliah dan bekerja.
Menurut Ketua PCIM Taiwan, Andi Azhar, ada sekitar 4000 masker yang dibagikan dalam pembagian gelombang pertama ini dan kegiatan pembagian masker ini tidak hanya akan dilakukan sekali ini saja. Namun akan terus berlanjut hingga bulan depan dibawah bendera One Muhammadiyah One Response, yang merupakan nama resmi kegiatan kemanusiaan Muhammadiyah.
“Sedangkan pembagian masker gelombang kedua minggu depan, tim Muhammadiyah Taiwan akan membagikan hingga 30 an ribu masker. Hingga hari ini, tim Muhammadiyah Taiwan sendiri sudah mendapat donasi dari MDMC dan LazisMu beberapa propinsi, lembaga-lembaga non pemerintah serta teman-teman di Indonesia berupa masker sebanyak hampir 25 ribu lembar yang rencananya akan dikirim mulai besok melalui ekspedisi pada hari senin ini”, ujarnya.
Respon
Kegiatan ini merupakan bentuk respon cepat Muhammadiyah terhadap situasi di Taiwan. Apalagi, WNI dan masyarakat lokal, saat ini kesulitan mendapatkan masker. Setiap orang hanya dibatasi membeli 2 – 3 lembar masker di apotik, dan ada pembatasan hari seperti ganjil genap berdasarkan nomor identitas di Taiwan.
Ditambahkan oleh Andi, dalam proses pengiriman masker gelombang pertama sebanyak 4000 lembar sekitar seminggu yang lalu, tim Muhammadiyah Taiwan sempat khawatir akan dipersulit di bandara mengingat Taiwan memiliki aturan ketat mengenai impor masker.
Yuniar Wardani, Ketua Aisyiah Taiwan yang membawa ribuan masker ini mengatakan bahwa ia bersyukur sekali semua proses imigrasi dan kepabeanan dipermudah. “Sepanjang perjalanan dari Jogja hingga ke Taipei, walaupun sempat gemetaran, setiap melewati pos imigrasi dan bea cukai saya terus berdoa agar dipermudah. Dan Alhamdulillah, semuanya lancar”, cerita Yuniar yang merupakan mahasiswa doktoral di Taipei Medical University ini.
Menurut Andi, selama proses pengiriman masker dari Indonesia, dirinya terus berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terkait masalah perizinan. Dan pada akhirnya, pemerintah Taiwan melonggarkan aturan soal impor masker ini mengingat ketersediaan masker di Taiwan sendiri sangat terbatas.
Kegiatan pembagian masker ini direspon cukup positif oleh para WNI di Taiwan. Ali Muliyo, seorang Pekerja Migran Indonesia mengungkapkan ia bersyukur sekali dengan kegiatan pembagian masker ini. Di tengah terus merebaknya penyebaran virus corona ini serta sulitnya mendapatkan akses untuk mendapatkan masker, ia sangat terbantu untuk mendapatkan masker dari Muhammadiyah Taiwan ini.
“Terimakasih untuk Muhammadiyah serta para donatur yang masih mau peduli kepada kami para TKI di Taiwan dengan mengadakan pembagian masker ini” ucap Ali yang merupakan TKI di Kota Chiayi.
Pembagian yang juga dilaksanakan di Kota Kaohsiung, Taichung, Taipei, Tainan, New Taipei, serta Chungli ini juga direspon sangat baik oleh para WNI. Bahkan, ada WNI yang bekerja sebagai TKI di daerah Yilan, sampai menghubungi tim Muhammadiyah Taiwan guna meminta dikirimi masker karena kesulitan akses mendapatkannya.
Menurut Sisyanto, Ketua Majelis Pelayanan Sosial PCIM Taiwan, dirinya dihubungi oleh para WNI di Yilan melalui sambungan telepon karena banyak para WNI disana yang bekerja di daerah terpencil seperti di pegunungan dan pinggir hutan cagar alam tidak bisa mendapat masker karena ketiadaan apotik maupun toko retail. Padahal pekerjaan mereka sangat rentan dan mengharuskan mereka memakai masker. Sehingga, tim Muhammadiyah Taiwan memutuskan akan mengirimkan ratusan masker ke daerah Yilan melalui pos kilat pada hari senin ini.
Dalam pembagian masker ini, selain melibatkan para kader dan simpatisan, tim Muhammadiyah Taiwan juga melibatkan para pelajar yang notabenenya bukan kader Muhammadiyah. Walaupun demikian, mereka sangat antusias untuk membantu mendistribusikan masker ini ke pelosok-pelosok Taiwan.
“Atas nama kemanusiaan, kami sangat senang dilibatkan dalam kegiatan ini walaupun kami bukan kader dan warga Muhammadiyah. Dan kami berharap Muhammadiyah Taiwan melalui bendera OMOR nya akan terus membantu teman-teman WNI di Taiwan untuk mendapatkan masker,” ujar salah satu relawan.
Selain pembagian masker, tim Muhammadiyah Taiwan juga melakukan edukasi bagaimana cara melakukan pencegahan penyebaran virus ini selain memakai masker sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Taiwan.
Hingga hari ini, sudah ada 17 orang yang positif terkena virus corona ini di Taiwan. Semua dalam kondisi stabil. Bahkan ada satu orang yang sudah dinyatakan sembuh. Pemerintah Taiwan sendiri sedang berusaha keras menemukan antivirusnya dimana hingga saat ini, mereka sudah berhasil mengekstrasi virus ini.
Sumber : Tim Media Center PCIM Taiwan