Oleh : Ace Somantri
BANDUNG, MENARA62.COM – Gegap gempita harlah 1 abad Nahdlatul Ulama, penyelenggaraan mewah nan meriah terlihat penuh antusias para penggembira datang ke lokasi acara. Persiapan demi persiapan benar-benar ditangani dengan semangat, boleh dibilang harlah termegah dan termeriah. Pasalnya, harlah tahun ini adalah genap satu abad perjalanan panjang penuh liku salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, ormas lslam Nahdlatul Ulama. Gebyar nan semarak penuh kegembiraan warga nahdliyin menyambut harlah 1 abad, dari berbagai pelosok desa wilayah Jawa Timur dan sekitarnya berdatangan ke lokasi acara tumpah ruah memadati area acara dan sekitarnya, bahkan saking besarnya hajar harlah 1 abad ini pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur mengerahkan pasukan dengan puluhan mobil ambulance dan tim kesehatan lengkap dengan peralatannya untuk ikut menyambut dan membantu penggembira harlah 1 abad NU.
Saking gebyarnya acara harlah, Presiden pun diundang khusus untuk menghadiri acara tersebut dan didaulat untuk memukul “bedug digital” sepertinya, semoga tidak salah. Kemeriahan yang terlihat di media sosial beberapa grup WA mengabarkan hal ihwal peristiwa unik, yaitu pelepasan puluhan mobil ambulance, pelayanan fasilitas parkir kampus UM Sidoarjo, pelayanan gorengan dan bakso gratis tis tis…bagi pengunjung keluarga besar nahdliyin yang mengikuti acara harlah. Yang uniknya, Rektor Umsida ikut berpartisipasi melayani stand bakso gratis kepada pengunjung. Terlihat bahagia muka dan wajah para pengunjung yang dilayani penuh antusias oleh keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur dan diberikannya fasilitas lainnya untuk menyambut tamu-tamu dari keluarga besar nahdliyin.
Namun ada juga yang share yang kurang pas dipandangan mata, apakah benar atau salah terlihat berserakan sampah kertas dan plastik bekas duduk para penggembira di sekitar acara, nyaris tidak ada satupun sampah yang dibawa kembali oleh sang pemiliknya, sehingga pandangan mata menuju pada tayangan sampah berserakan yang sangat memungkinkan akan menumpuk ketika dikumpulkan, entah berapa ton banyaknya, semoga segera kembali bersih. Memang sebaiknya sudah terantisipasi hal demikian, diusahakan panitia sigap dan respon cepat mengantisipasinya, sehingga tidak menjadi beban penduduk sekitarnya. Semoga menjadi ibroh bagi siapapun yang melihat dan merasakan hal tersebut.
Harlah 1 abad NU gebyar dan semarak, Muhammadiyah ikut melayaninya baik itu fasilitas parkir, layanan kesehatan, standby mobil ambulance, dan layanan-layanan lainnya. Luar biasa memang Muhammadiyah Jawa Timur ini, bahkan Gubernur Jawa Timur yang juga kader muslimat NU mengucapkan berterima kasih kepada Muhammadiyah. Memang tabi’atnya Muhammadiyah di manapun berada senantiasa membantu, sekalipun berbeda keyakinan Muhammadiyah banyak membantu. Apa lagi ormas Islam, dalam hal ini NU sama-sama berkeyakinan Islam sebagai agama, sudah pastilah akan membantu sesuai kapasitas dan kemampuan Muhammadiyah. Berapapun jumlah dana yang dikeluarkan untuk membantu sesama, Muhammadiyah tetap tak bergeming terus lanjut membantu tanpa ragu, begitulah mereka cara berbuat baik atas nama persyarikatan.
Harlah 1 abad NU, sangat meriah dan mewah pekikan suara sangat keras ketua umum PBNU penuh semangat di atas mimbar menyapa badan otonom mengatakan “selamat datang abad ke-2 Nahdlatul Ulama” terlihat badannya bergetar bak seorang panglima ajak perang pasukannya. Suara semangat mengema di acara puncak resepsi 1 abad NU, penggembira hampir dipastikan semua duduk hanya beralaskan kertas dan plastik seadanya tetap mengikuti acara hingga selesai. Muhammadiyah melalui tim medisnya, tetap khusyu’ dengan sikap dan perilaku ketulusan melayani para penggembira. Semoga dapat memberi contoh kepada siapapun bahwa sesama umat Islam menjaga ukhwah Islamiyah.
Memang fakta sejarah Muhammadiyah terlebih dahulu lahir dan berdiri, wajar saja bak seorang anak sulung yang melayani adiknya manakala sedang ulang tahun. Sikap peka dan peduli pada saudara harus ditradisikan, bukan saling berselisih hanya berebut pepesan kosong penuh egoisme. Umat Islam bersatu, hal itu yang ditakuti dan dikhawatirkan musuh, namun mereka tidak akan pernah berhenti mencari cara agar umat Islam bercerai berai. Dengan sikap tulus para aktifis Muhammadiyah di Sidoarjo Jawa Timur membantu dengan menerjunkan seluruh kekuatan civitas akademika, terlihat senang dan bahagia membantu melayani para penggembira harlah 1 abad NU. Mereka civitas akademika kampus UMsida tanpa harap dibalas tetap semangat dan gembira dapat melayani tamu-tamu dari berbagai daerah walaupun hanya untuk sekedar parkir.
Semoga amal baik para aktifis Muhammadiyah Sidoarjo Jawa Timur dan seluruh kru tim medis menjadi keteladanan bagi masyarakat muslim di Indonesia. Amalmu yang ikhlas sangat yakin akan mendapatkan balasan setimpal, kampus Umsida akan menjadi rujukan warga masyarakat di Sidoarjo dan sekitarnya untuk menitipkan anak-anak para penggembira acara harlah 1 abad NU, karena mereka melihat dan merasakan kebaikan yang diberikan Muhammadiyah. Bravo Umsida… Bravo PDM Sidoarjo…Bravo PWM Jawa Timur. Wallahu’alam.
Bandung, Pebruari 2023