PARIAMAN, MENARA62.COM – Sebanyak 1001 siswa dan pemuda yang merupakan perwakilan dari berbagai sekolah se-kota Pariaman, Sumatera Barat ambil bagian dalam perayaan Hari Nusantara. Dalam kegiatan yang berlangsung di Pantai Gandoriah, para siswa memainkan berbagai atraksi kesenian khas Kota Pariaman diantaranya kesenian Gendang Tasa.
“Saya sangat senang bisa ikut tampil,” ucap Reza, siswa SDN 03 dengan wajah sumringah ditanya tentang keterlibatannya dalam peringatan Hari Nusantara tersebut.
Sesuai Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001, Hari Nusantara diperingati setiap tahunnya untuk mengingatkan kembali arti penting kedaulatan NKRI. Filosofi inilah yang juga harus dimaknai oleh generasi penerus bangsa.
Partisipasi para siswa se-Kota Pariaman menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang Hari Nusantara.
Seorang guru pembimbing PJOK dari SDN 03 Naras Hilir Kota Pariaman, David, mengatakan meskipun hanya delapan hari waktu yang tersedia untuk latihan namun anak-anak sangat bersemangat.
“Tidak hanya anak-anak yang bersemangat, orangtua juga sangat mendukung karena ini menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengasah rasa percaya diri, kecintaan pada seni budaya, menambah wawasan terhadap bangsanya dan dapat menghindari pengaruh buruk lingkungan,” kata guru yang sudah mengabdi selama 13 tahun itu.
Dari tujuh anak yang ia ajak, pemegang tasa satu orang, dan pemegang tambua 6 orang. Ia bercerita, awalnya, dinas pendidikan setempat mengundang dan menyeleksi sekolah-sekolah. Hingga akhirnya terpilihlah tujuh anak dari sekolahnya.
Ensambel gandang tasa atau disebut juga gandang tambua secara musikal termasuk ke dalam ensambel perkusi ritmik tanpa melodi.
Gandang tasa merupakan ensambel musik perkusi yang tergolong paling besar di Minangkabau. Besar dari aspek bentuk, ukuran, suara, jumlah alat musik yang digunakan, bahkan juga dari segi guna dan fungsinya dalam kegiatan adat dan ritual seperti mengarak penganten dan pendukung upacara “tabuik” di Pariaman.
Dalam setiap kelompok (group), Gandang Tasa biasanya dipakai antara 4-10 buah lebih gendang bermuka dua (double-headed cylikdrical drum) dan satu buah tasa (single-headed vessel drum). Banyaknya gendang yang dipakai akan berpengaruh pada musik yang dihasilkan. Suaranya yang keras, memberi kesan enerjik dan heroik dalam setiap pertunjukkannya.