SOLO, MENARA62.COM – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar Resepsi Milad ke-107 tahun ‘Aisyiyah pada Ahad (19/5/24) di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta. Riyani Wulandari, Rektor UNISA Surakarta menyampaikan penyelenggaraan Milad ini adalah tasyakur dan refeleksi untuk memanjatkan rasa syukur atas penghidmatan ‘Aisyiyah dan perjalanan panjang selama 107 tahun.
“Perjuangan ‘Aisyiyah menjadi pelopor gerakan perempuan Islam yang terlibat dalam memajukan kehidupan perempuan dan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Islam Rahmatan lil Alamin,” ujar Riyani
‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam tertua di Indonesia disebut rektor dari Universitas kedua yang didirikan oleh ‘Aisyiyah ini mengemban misi dakwah dan tajid bagi kepentingan umat, kepentingan dakwah, dan kemanusiaan semesta.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah yang menyampaikan pidato Milad mengatakan bahwa Milad ‘Aisyiyah ke-107 tahun ini merupakan momentum yang penting bagi ‘Aisyiyah untuk terus menguatkan komitmen dalam melakukan dakwah kemanusiaan universal.
Salmah mengatakan, dakwah kemanusiaan semesta dimaknai sebagai dakwah yang melintas batas agama, bangsa dan negara. “Melalui tema Milad ke 107 ini ‘Aisyiyah mengingatkan kembali masyarakat Indonesia bahwa perempuan berkemajuan dalam perspektif Islam didorong untuk menjalankan peran keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan semesta yang rahmatan lil-‘alamin,” jelasnya.
Berbagai peran menebar kebaikan dalam kemanusiaan semesta disebut Salmah telah dan akan terus dilakukan oleh ‘Aisyiyah. Peran tersebut antara lain melalui penyebarluasan dialog antaragama dan peradaban, penyelamatan ekosistem dan lingkungan hidup di tingkat global, gerakan perdamaian dunia, dan gerakan anti perang seperti dalam membela bangsa Palestina dari agresi Israel, perlindungan perempuan dan anak dari segala ancaman kekerasan sebagai perwujudan dari dakwah rahmatan lil-‘alamin.
“‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, dihadirkan untuk mewujudkan kehidupan perempuan berkemajuan dalam seluruh aspek kehidupan. Perempuan berkemajuan adalah alam pikiran dan kondisi kehidupan perempuan yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural,” terangnya Salmah.
Dalam pandangan Islam berkemajuan, Salmah menyampaikan kehidupan perempuan memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki- laki tanpa diskriminasi, yang ukuran kemuliaannya terletak pada ketaqwaan, iman, dan amal saleh.
Lebih lanjut, Salmah mendorong warga ‘Aisyiyah agar dapat terus menggerakkan dakwah kemanusiaan untuk menjawab permasalahan semesta karena ‘Aisyiyah memiliki modal sosial yang sangat besar sebagai kekuatan dan rahmat dari Allah yang harus disyukuri.
Salah satunya melalui gerakan amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, dan amal usaha lainnya yang secara nyata dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
“Kebesaran, potensi, dan kekuatan ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim berkemajuan penting untuk kita gerakkan secara lebih optimal sehingga dapat berkontribusi dalam memecahkan berbagai permasalahan kehidupan bangsa maupun permasalahan kemanusiaan semesta,” jelas Salmah. (*)