26 C
Jakarta

11 Kontingen Ikuti Lomba Medical First Responder di Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah Aisyiyah ke-3

Baca Juga:

KARANGANYAR, MENARA62.COM – Suasana lapangan di kawasan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah Aisyiyah ke-3 pada Sabtu (28/6/2025) tampak berbeda. Terlihat deretan peserta berbaju Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah sibuk mempersiapkan peralatan medis darurat. Mereka bersiap mengikuti Lomba Medical First Responder (MFR) atau Medical First Aid, yang menjadi salah satu agenda penting dalam jambore kali ini.

 

Lomba ini diikuti oleh 11 kontingen, terdiri dari 10 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) dan 1 perguruan tinggi Muhammadiyah. Setiap tim membawa perwakilan EMT yang sudah memiliki pengalaman dalam pelayanan medis darurat.

 

Koordinator lomba, dr. Corona Rintawan, menjelaskan bahwa lomba ini didesain menyerupai skenario penanganan korban pasca-evakuasi oleh tim SAR.

 

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jadi hari ini kita mengadakan lomba Medical First Responder atau Medical First Aid, di mana masing-masing EMT Muhammadiyah akan menangani korban sesuai skenario setelah mereka dievakuasi oleh tim SAR,” jelas dr. Corona.

 

Menurutnya, lomba ini menjadi simulasi nyata tentang proses alur penanganan korban dalam situasi bencana. Dimulai dari proses evakuasi oleh tim SAR, kemudian dilanjutkan dengan tindakan medis awal oleh EMT, hingga akhirnya korban dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan seperti rumah sakit.

 

“Inilah keunikan dari lomba ini. Kita ingin melatih koordinasi dan kesinambungan layanan antara klaster SAR dan klaster Medis Muhammadiyah, karena dalam kondisi bencana, sinergi kedua klaster ini sangat menentukan keselamatan korban,” tambahnya.

 

Setiap tim diuji dengan simulasi kasus kegawatdaruratan, mulai dari penanganan luka, imobilisasi, hingga stabilisasi awal kondisi pasien sebelum dirujuk. Penilaian mencakup aspek kecepatan, ketepatan diagnosa, keterampilan tindakan medis, serta koordinasi tim.

 

Dengan adanya lomba ini, dr. Corona berharap kapasitas EMT Muhammadiyah di seluruh Indonesia semakin meningkat, tidak hanya dalam aspek teknis medis, tetapi juga dalam manajemen koordinasi di lapangan.

 

“Harapannya, setiap EMT yang ikut dalam lomba ini bisa meningkatkan kapasitasnya, baik dalam penanganan medis, koordinasi antar tim, maupun dalam kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat di level nasional,” tegasnya.

 

Lomba ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memperkuat sistem respon bencana berbasis masyarakat yang terstruktur, terlatih, dan terkoordinasi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!