JAKARTA, MENARA62.COM– Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Karena itu Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus giat berkampanye menggalakkan konsumsi ikan.
“Kalau dilihat dari statistik dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang misalnya sekarang sudah makan 86 kg per kapita/tahun. Indonesia baru pertama kali menginjak di atas 40 kg per kapita tahun 2016, sebelumnya tahun 2014 konsumsi di Indonesia hanya 36 kg per kapita, tahun 2015 naik menjadi 41 kg per kapita,” kata Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis,seperti dikutip Antara Selasa (23/5/2017).
Menurut Susi, kenaikan tersebut sudah luar biasa tetapi tetap harus ditingkatkan mengingat saat ini stok ikan di Indonesia telah mengalami peningkatan.
Ketersediaan ikan saat ini, lanjutnya, diakuinya sebagai buah dari kerja keras berbagai instansi di Indonesia misalnya jajaran TNI, khususnya TNI AL, Polair, dan Kejaksaan yang turut memerangi praktik penangkapan ikan secara ilegal.
Menteri Susi menyatakan bahwa perang terhadap penangkapan ikan secara ilegal selama ini telah memberikan 7 kilogram tambahan konsumsi ikan dalam jangka waktu dua tahun ini kepada masyarakat.
“Kalau dihitung kenaikan 7 kg dikali dengan 250 juta penduduk Indonesia itu adalah 1.750 ton ikan telah dikonsumsi oleh bangsa Indonesia. Kalau dinilai Rp10 ribu per kg, itu bernilai Rp175 triliun, dan itu nilai ekonomi yang luar biasa yang telah kita nikmati dari hasil perang melawan illegal fishing,” jelasnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat Indonesia lebih menggemari ikan agar dapat tumbuh sehat dan cerdas, apalagi mengingat sejumlah kondisi seperti diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN sehingga persaingan antarnegara juga lebih kencang dan semakin terbuka.
Menteri Susi mengingatkan, anak-anak Indonesia usia umur 1-10 tahun harus mendapat asupan protein yang cukup demi pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasannya, yang dapat dipenuhi kebutuhan asupan protein tersebut dengan menyantap ikan.
Selain menyehatkan masyarakat, menurut dia, gemar mengonsumsi ikan juga akan menghemat belanja negara dengan beralih dari konsumsi daging impor kepada ikan yang banyak tersedia di lautan Indonesia, mengingat harga ikan lebih murah daripada daging.
“Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ini juga akan mendatangkan manfaat bagi pelaku usaha perikanan. Ikan Indonesia dapat diekspor dan menyumbang pada peningkatan devisa negara,” ucapnya.
Menteri Susi menilai meski ketersediaan ikan di lautan Indonesia memang banyak tetapi jika tidak dijaga dan dikelola dengan baik, maka stok ikan di lautan Indonesia juga akan dapat berkurang dan habis.
Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan mengimbau masyarakat untuk menjaga keberlanjutan stok ikan di lautan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Susi Pudjiastuti mengemukakan bahwa bazar ikan juga digelar Kementerian Kelautan Perikanan di berbagai daerah adalah sebagai upaya untuk menjaga stabilisasi harga ikan