SOLO, MENARA62.COM – Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) gelar Roadshow Student Mental Health and Wellbeing Support (SMHWS) Sabtu (24/2) yang bertempat di Ruang Seminar Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah UMS.
SMHWS merupakan sebuah lembaga di bawah Biro Kemahasiswaan untuk memberikan layanan kesehatan mental kepada mahasiswanya. Terdapat 4 series Roadshow di SMHWS, dan hari ini merupakan program Roadshow yang pertama.
Ketua SMHWS, Dra., Partini, M.Si., Psikolog., menjelaskan agar mahasiswa tetap menjaga kesejahteraannya dan bisa menyelesaikan tugas kuliahnya dengan baik, sehingga selama berkuliah di UMS dapat merasa sejahtera. Maka dari itu SMHWS memberikan pelayanan dengan memperhatikan 3 hal pelayanan. Pelayanan tersebut merupakan upaya promotif, seperti dengan dilakukannya roadshow.
“Kedua adalah program yang bersifat preventif yaitu mengadakan webinar webinar tentang mental sehat, yaitu tentang perilaku-perilaku yang perlu dihindari seperti bullying atau perundungan dan kekerasan seksual,” jelas Ketua SMHWS itu.
Kemudian yang ketiga, lanjutnya adalah kuratif. Dalam pelayanan kuratif SMHWS memberikan layanan kepada mahasiswa yang memiliki masalah untuk bisa diberikan jalan keluar atau solusi langkah langkahnya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Menurut Psikolog SMHWS Dian Kusuma Hapsari, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menjelaskan terkait dengan permasalahan mahasiswa sangat banyak, mulai dari masalah overthinking insecure, masalah konflik sama orang tua, ngerjain skripsi atau tugas itu banyak banget dan overthinking. Sehingga masalah tersebut menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi di masa sekarang ini.
“Solusinya tergantung penyebabnya apa sebenarnya gitu. Cuma secara umum overthinking ini kita bisa mengatasi dengan misalnya cerita sama orang yang kita percaya, kemudian bisa juga menguraikan apa aja sih yang bikin pikiran berlebihan itu misalnya menulis jurnal, boleh juga meditasi ibadah, kemudian juga konseling konsultasi ke profesional adalah salah satu cara lain,” jelas Dian.
“Mungkin ke depan nanti kita lihat kebutuhan mungkin salah satunya yang dipertimbangkan untuk bisa kita lakukan adalah tentang prokrastinasi atau menunda pekerjaan agar mahasiswa bisa kuliah tepat waktu. Insyaallah ke depan, ini menjadi sebuah lembaga yang memberi manfaat banyak kepada mahasiswa,” harap Partini. (*)