25 C
Jakarta

18 Dekan dan Wakil Dekan PTMA Ikuti Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Perguruan tinggi semakin dihadapkan dengan tantangan beragam, sehingga inovasi harus terus dilakukan. UAD yang mendapatkan Hibah Erasmus+ Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas kepemimpinan.

Sebanyak 18 Dekan, Wakil Dekan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serta Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas kepemimpinan. Pelatihan ini dilaksanakan UAD melalui Hibah Erasmus+ Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead), Selasa (23-26/5/2023).

Pelatihan Kepemimpinan Fase Satu Batch Satu ini diselenggarakan Tim Leadership and Management Development Programme (LMDP) UAD. Kegiatan ini merupakan realisasi hibah iHiLead, hibah Capacity Building of Higher Education ketiga yang diperoleh UAD dari Erasmus+ sejak tahun 2017.

Rektor UAD Yogyakarta, Dr Muchlas MT mengharapkan pelatihan ini bisa menguatkan jiwa kepemimpinan di lingkungan UAD. Sebanyak 18 dekan dan wakil dekan berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Teknologi Insutri (FTI), Kedokteran (FK), Ekonomi Bisnis (FEB), Hukum (FH), dan Farmasi.

Sedang Ida Puspita SS, MA Res, Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) UAD menjelaskan Pelatihan Kepemimpinan ini terdiri dari tiga fase dan masing-masing fase terdiri dari dua batch. Dalam fase satu ini, pelatihan fokus pada pimpinan internal UAD yang terdiri dari para dekan dan wakil dekan, serta lima belas perwakilan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di DIY dan Jawa Tengah.

Selanjutnya, kata Ida Puspita, Batch dua akan diselenggarakan Senin-Kamis (5-8/6/2023). Pesertanya, 15 dekan dan wakil dekan dari Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Psikologi, Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK), Agama Islam (FAI), dan Kesehatan Masyarakat (FKM) serta 15 peserta dari perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) DIY dan Jawa Tengah.

Materinya, tambah Ida Puspita, hari pertama Higher Education Leadership Quality and Skills (HELQS) disampaikan Dr Farid Setiawan, MPdI. Kemudian Authentic Leadership disampaikan Ghofar Ismail MA (Tim Leadership Training Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah), dan Ahmad Muttaqin, PhD (Badan Pembina Harian UAD).

Hari kedua, kata Ida Puspita, modul Managing People disampaikan Dr Punang Amari Puja, SE, ST, MIT (Tim Leadership Training Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah), dan Dr Hendro Widodo (Kepala SDM UAD sekaligus Tim LMDP), dan Modul Managing Resources disampaikan Dr Punang Amari Puja, dan Rai Rake Setyawan, PhD (Tim LMDP UAD).

Hari ketiga, Managing Change and Risk disampaikan Dr Muhammad Syamsudin MPd ((Tim Leadership Training Majelis Pendidikan Tinggi , Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah), dan Dr Norma Sari, MHum (Wakil Rektor SDM UAD) dan modul Managing Conflict disampaikan Dr Muhammad Syamsudin, MPd (Tim Leadership Training Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Ulaya Ahdiani, MHum (Tim LMDP UAD), dan Nur Arina Hidayati, MPd (Tim LMDP UAD).

Materi hari terakhir, Action Learning Set disampaikan Dr Muhammad Syamsudin, MPd (Tim Leadership Training Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Dr Farid Setiawan, MPdI.

“Acara ditutup dengan penjelasan Teknis Pre-HELQS (Other Report) yang disampaikan Choirul Fajri, MA (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus tim LMDP UAD),” kata Ida Puspita.

ToT
Peserta Pelatihan Kepemimpinan. (foto : istimewa)

Fase 2 Batch 1 dan 2 rencananya akan diadakan di tempat yang sama, laboratorium ADIL pada bulan Juli 2023 dengan materi pembahasan Change Project Consultancy. Kemudian Fase 3 Batch 1 dan 2 rencananya akan diadakan pada bulan Oktober 2023 dengan lebih berfokus pada Proyek Asesmen.

Sementara Norma Sari mengungkapkan pelatihan ini menjadi wadah belajar kepemimpinan bersama. Peserta dan fasilitator saling belajar teori serta penyelesaian masalah kepemimpinan terkini. Dibungkus dalam suasana pelatihan yang setara, hangat, dan rileks, tidak mengurangi keseriusan para peserta dan fasilitator mendiskusikan materi.

“Perguruan tinggi semakin dihadapkan dengan tantangan beragam, sehingga inovasi harus terus dimunculkan. Pelatihan kepemimpinan juga memantik ide-ide inovasi untuk kemajuan perguruan tinggi,” kata Norma Sari. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!