31.3 C
Jakarta

Rektor UMS Tekankan Pengabdian Transendental pada Wisuda 2025

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari fase pengabdian yang lebih luas dan bermakna. Pesan tersebut disampaikan dalam sambutan wisuda UMS yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (20/12/2025), di hadapan ribuan wisudawan, orang tua, serta sivitas akademika.

Dalam sambutannya, Rektor UMS mengajak seluruh wisudawan dan wisudawati untuk memulai langkah pascawisuda dengan rasa syukur yang mendalam kepada Allah Taala, baik secara vertikal kepada Sang Pencipta maupun secara horizontal kepada sesama manusia.

“Rasa syukur adalah fondasi utama. Dari sanalah lahir pengharapan akan rida Allah dalam setiap langkah kehidupan,” ungkap Rektor UMS.

PT IMAM ID, Bekal Filosofis Lulusan UMS

Pada kesempatan tersebut, Rektor memperkenalkan konsep PT IMAM ID sebagai bekal nilai dan arah hidup bagi para lulusan UMS. Konsep ini menegaskan bahwa keberhasilan pascawisuda tidak hanya diukur dari capaian materi, tetapi dari nilai pengabdian dan kebermanfaatan.

P (Pengabdian) dimaknai sebagai fase kehidupan setelah pendidikan formal. Pengabdian, menurut Rektor, tidak sekadar bekerja atau mencari nafkah, tetapi harus bersifat transendensi, yakni dilakukan dengan niat ibadah dan mengharap rida Allah Taala.

I (Ilmu) menjadi bermakna apabila memberikan manfaat nyata bagi umat, masyarakat, lingkungan sosial, dan keluarga. “Ilmu yang tidak membawa manfaat sejatinya bukan ilmu,” tegasnya.

I (Mengamalkan Ilmu) menegaskan bahwa pengetahuan harus diwujudkan dalam tindakan. Pengamalan ilmu inilah yang menjadikan ilmu hidup dan berdampak bagi sekitar.

Sementara itu, D (Doa dan Ikhtiar) ditekankan sebagai kunci keberhasilan. Rektor UMS mengingatkan bahwa usaha manusia secara maksimal harus selalu dibingkai dengan doa, karena pertolongan Allah menjadi penentu utama dalam meraih cita-cita.

Wisuda sebagai Awal Pengabdian

Lebih lanjut, Rektor UMS menekankan bahwa lulusan UMS diharapkan mampu menjadi pribadi berkemajuan yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan sosial. Wisuda, menurutnya, adalah pintu gerbang menuju pengabdian yang tulus, bukan puncak perjalanan hidup.

“Setelah ini, saudara-saudara memasuki medan pengabdian. Di situlah nilai keilmuan, akhlak, dan integritas diuji,” pesannya.

Melalui sambutan tersebut, UMS menegaskan komitmennya untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, berdaya saing, dan berorientasi pada ilmu yang bermanfaat, pengabdian transendental, serta ikhtiar yang dilandasi doa.

Wisuda UMS 2025 pun menjadi momentum reflektif bagi para lulusan bahwa kesuksesan sejati adalah ketika ilmu yang diraih mampu membawa maslahat dan keberkahan bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan umat. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!