JAKARTA, MENARA62.COM– Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan, Jakarta Selatan gelar lomba melukis bagi siswa-siswi SMP se-Jabodetabek, Kamis (29/03/2018). Lomba lukis bertema Punakawan tersebut merupakan rangkaian menuju pameran Temporer berjudul Potret yang akan digelar 25 September-25 Oktober 2018 di lokasi yang sama.
Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salma mengatakan Punakawan adalah tokoh pewayangan yang mampu menjadi ikon kegembiraan, keceriaan, kesetiakawanan, kerjasama dan rasa syukur. Tokoh-tokoh pewayangan tersebut bisa menjadi inspirasi bagaimana generasi jaman now untuk menyikapi hidup.
“Ada nilai-nilai luhur yang bisa digunakan sebagai upaya mendukung pendidikan karakter anak pada sosok Punakawan ini,” kata Maeva.
Sejalan dengan misi mengenang maestro lukis Indonesia Basoeki Abdullah yang gemar dengan wayang, maka lomba lukis yang diikuti 118 siswa-siswi SMP tersebut juga menjadi bagian dari upaya mendekatkan generasi muda pada budaya asli Indonesia berupa wayang. Dimana saat ini budaya luar negeri mengalir deras dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia seiring makin majunya era teknologi informasi.
Bagi Maeva, sosok Basoeki Abdullah bukan sekedar pelukis hebat. Ia juga seorang nasionalis yang rasa cintanya pada negeri ini sedemikian besar. Ditengah namanya yang dikenal dunia, karyanya yang dikagumi para raja dan pemimpin negara, Basoeki tetap membanggakan negeri tempatnya lahir yakni Indonesia.
Melalui lomba lukis, Melva ingin kreativitas yang dimiliki siswa bisa berkembang baik. Sebab dengan kurikulum yang sangat padat materi, banyak mata pelajaran, lukis atau kegiatan kesenian lagi acapkali terabaikan.
“Padahal melukis, berkarya dalam bidang seni bisa memotivasi anak untuk kreatif, sekaligus mengajak anak untuk rileks, gembira dan ceria,” tambahnya.
Lomba lukis yang digelar untuk tahun kedua ini, menghadirkan dewan juri antara lain Pustanto, Kepala Galeri Nasional, Hilman Syafriadi, Dosen Seni Rupa IKJ dan Sumardi Ka. Satpel Museum Wayang.
Karya lukis anak dengan tokoh Punakawan, akan dinilai dari berbagai segi termasuk orisinalitas ide, kreativitas, keindahan dan kemiripan tokoh Punakawan yakni Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Sebelum melukis dimulai, anak-anak peserta lomba diperlihatkan empat wayang Punakawan koleksi Basoeki Abdullah.
“Hadiahnya, berupa uang pembinaan, tropi dan sertifikat bagi juara 1, 2, 3 dan harapan 1, harapan 2,” kata Hilman Syafriadi.
Hasil lukisan anak-anak tersebut selanjutnya akan menjadi koleksi Museum Basoeki Abdullah.