Oleh:
Machnun Uzni, S.I.Kom
Kita baru saja memasuki bulan pertama di tahun 2022, layaknya buku perjalanan kita dari detik ke detik menjadi menit, menit ke menit menjadi jam, jam ke jam terkumpul hari, hari demi hari menjadi bulan dan 12 bulan akan menjadi sebuah perjuangan menuliskan halaman buku catatan harian, bagaimana menapaki ketaatan, meniti jalan kesalehan serta menjauhi larangan.
Inilah yang disebut ketaqwaan. 365 halaman, catatan kebaikan harus kita tuliskan dan kita saat ini di halaman ke-21, belum terlambat menciptakan momentum, kita melangkah dengan data dan bekerja untuk kebaikan dengan rencana.
“Innan najaaha laa dhomaanan najaahan sesungguhnya kesuksesan belum tentu jaminan bagi kesuksesan (berikutnya)”.
Belajar pada perjuangan, peristiwa Badar mencatatkan umat Islam menang besar, padahal jumlah waktu itu masih sedikit. Lalu peristiwa Uhud, apa yang terjadi? Kilau materi membuat sebagian sahabat dis-orientasi, mengabaikan pesan Nabi, meninggalkan pos yang harus diduduki, lupa strategi yang harus dijalani. Kekalahan pun terjadi.
Halaman kebaikan, hari yang diberi kita kesempatan haruslah senantiasa tertoreh kebaikan. Boleh jadi ketika kita tidur, tapi puluhan doa mengalir pada kita, dari si susah yang pernah kita tolong, dari si lapar yang pernah kita beri makan, dari si sedih yang pernah kita hibur, atau si miskin yang pernah kita bantu. Janganlah lelah untuk terus berbuat kebaikan.
Kita memang harus terus bersyukur dalam meniti kehidupan, meski terkadang harus menemui ujian. Allah akan menguji hamba-Nya dengan tiga cara, memberi dengan segera apa yang kita inginkan untuk menguji rasa syukur kita, menunda mengabulkan keinginan kita untuk menguji kesabaran kita. Tidak memberikan apa yang kita inginkan untuk menguji kadar keimanan kita.
Maka, disinilah kita perlu menjaga motivasi. Motivasi, semangat diri yang memiliki pengaruh yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau memberikan semangat yang selalu berhasil membuat keadaan seseorang menjadi lebih baik. Dengan kekuatan motivasi, suasana hati dan perilaku seseorang akan terus melakukan perbaikan diri
Petikan ayat pendek di dalam Al Quran akan mampu memberi energi positif dari dalam diri. Empat ayat nutrisi jiwa sebagai bekal perjalanan di tahun dua ribu dua puluh dua. Ayat-ayat dalam Al-Qur’an ketika kita tengah bersedih tentang kehidupan yang dialami, yang dapat menumbuhkan semangat Kembali.
1. Jangan Pernah Berputus Asa
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Surat Yusuf ayat 87)
Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, hal ini menjelaskan bahwa setiap kita masih diberikan napas kehidupan, berarti akan selalu ada harapan. Jika kita merasa sangat sulit menghadapi tantangan dalam hidup, maka harapan itu harus kita datangkan dengan sebuah keyakinan, ada kuasa Tuhan.
2. Yakini Allah Beserta Kita
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Surat At-Taubah ayat 40)
Allah bersama kita, sebuah jaminan kebersamaan manakala kita dalam kesungguhan dan dalam ketaatan. Sebagai manusia, kita tentu pernah mengalami situasi sulit, seperti mengalami kegagalan dalam pekerjaan, pernikahan dan lainnya.
Daripada meratapi dan berlarut larut dalam kesedihan, cobalah untuk terus bangkit dan berusaha, ambil sisi positif dari kegagalan yang didapat. Kembalikan segalanya pada Sang Pencipta bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ketetapan yang terbaik dari-Nya.
3. Jangan Lemah Diri
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”, (Surat Ali Imran ayat 139)
Sebagai manusia, kita tidak diperkenankan untuk selalu memandang diri sebagai orang yang penuh kekurangan. Allah tentu memberikan setiap umat-Nya kelebihan dari setiap kekurangan dalam diri ciptaan-Nya.
Fokuslah mencari kekuatan dalam diri, bukan mencari kelemahan yang akan meruntuhkan energi untuk meraih masa depan. Berpikirlah positif pada diri, sebagai bentuk rasa syukur. Jadikanlah kekurangan yang ada diri kita sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri.
4. Penerimaan Diri Atas Apa Yang Terjadi
“…..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Surat Al Baqarah ayat 216).
Hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, pasti selalu ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika kita sudah menjalani kehidupan dengan usaha terbaik, menggunakan fikiran yang terbaik kemudian berserah diri yang terbaik, jika masih ada yang luput dalam genggaman maka kembalikan titik kesadaran kita, bisa jadi ini bukan yang terbaik untuk diraih.
Rasanya empat petikan ayat nutrisi jiwa diatas cukup menjadi bekal terbaik kita untuk memperjuangkan kebaikan amal, kesungguhan ihtiyar dan mewujudkan harapan ditahun anyar 2022.
*) penulis adalah Founder Sahabat Misykat Indonesia