Purwokerto, MENARA62.COM 50 Manajer Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) se – Jawa Tengah yang terdiri dari para manager Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) mengikuti pelatihan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) yang diselenggarakan oleh Induk BTM dan Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI) di hotel Green Valley Baturaden – Purwokerto – Jawa Tengah, Jumat (3/5/2019).
SI APIK merupakan aplikasi pencatatan transaksi keuangan sederhana, sistematis, dan terstandar bagi UMKM yang dapat diunduh melalui smartphone (Android dan iPhone Operating System) serta melalui Personal Computer (PC).
Aplikasi ini dikembangkan oleh BI untuk membantu UMKM dalam mengatasi kesulitan melakukan pencatatan transaksi keuangan sekaligus membuat laporan keuangan yang memenuhi kaidah akuntansi.
SI APIK memiliki fitur andalan dimana aplikasi tersebut telah mengacu kepada standar khusus UMKM yang disusun oleh BI bersama IAI dan pengguna dapat menggunakan tanpa perlu memiliki pengetahuan dasar akuntansi (Debit/Kredit).
Terkait dengan SI APIK, Ketua Induk BTM Achmad Suud, menilai bahwa BTM memiliki kepentingan, apalagi BTM memiliki visi kebijakan kedepan dalam menyongsong industri microfinance berbasis 4.0. Digitalisasi seperti penggunaan sistem aplikasi pembuatan laporan keuangan SI APIK, bagi anggota BTM yang merupakan pelaku BTM menjadi sebuah keharusan. Untuk itulah kemiteraan dengan BI dalam pengembangan pelatihan SI APIK akan menjadi perioritas untuk terus disosialisasikan ke jaringan BTM.
Selain itu, Suud juga menyampaikan, keberadaan SI APIK juga akan membantu pengelola BTM dalam menganalisa bisnis calon mitra atau anggota dalam mengurangi tingkat resiko pembiayaan. Bahkan, dengan aplikasi SI APIK ini akan meningkatkan skema pembiayaan syariah seperti murabahah, musyarakah, salam dan lain – lain.
“Dengan SI APIK secara otomatis BTM akan mengetahui secara langsung laporan keuangan yang dibuat calon mitra secara jujur. Sehingga memudahkan bagi BTM dalam analisa pembiayaan,” terang Suud.
Sementara Manager Unit Pengembangan Ekonomi BI Purwokerto Kunto Hari Wibowo menjelaskan, aplikasi si APIK dibuat semudah mungkin. Sehingga bagi orang yang tak bisa akutansi dan membuat laporan keuangan dengan mudahnya bisa membuatnya. Dengan demikian anggota – anggota BTM yang merupakan pelaku UMKM dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), bisa juga menggunakan aplikasi ini dengan langsung belajar dari BTM yang telah mendapatkan pelatihan SI APIK.
“Itu sangat mudah sekali dan tak perlu dengan proses lama,” ujarnya.
Dalam pelatihan SI APIK, Kunto juga menjelaskan, bahwa BI Purwokerto sangat terbuka dalam pelatihan SI APIK dan dia sebagai manager BI Purwokerto, menawarkan diri pelatihan serupa untuk UMKM BTM di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto. “Sehingga kedepan akan semakin banyak UMKM Muhammadiyah yang bertambah maju dan mampu meningkatkan kesejahtetaan dengan program SI APIK,”tandas Kunto.