31.6 C
Jakarta

5000 UKM Sleman Terdampak Covid-19, Dekranasda Bantu Carikan Solusi

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan global bahkan sampai ke level lokal yang sangat besar dalam dunia usaha. Tak terkecuali usaha kecil menengah di wilayah Sleman Yogyakarta.

Data Dinas Koperasi dan UKM Sleman pada awal Juni 2020 mencatat lebih dari 47 ribu UKM. Dari jumlah tersebut lebih dari 5.000 UKM dilaporkan mengalami dampak serius terhadap pandemi Covid-19.

Kondisi dunia usaha yang sedang mengalami kelesuan ini mengundang perhatian Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo selaku Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Dekranasda berupaya membantu menguatkan dan menyemangati pelaku usaha di wilayahnya.

Pelaku usaha asal Kabupaten Sleman yang terkena dampak Covid-19 diantaranya CV. Seken yang merupakan eksportir kayu mebel furniture yang telah merambah pangsa pasar di Eropa dan Amerika serta Asia.  Kondisi pandemic covid-19 ini sedikit mempengaruhi omset yang diterima.

Firyal, pemilik CV. Seken mengatakan bahwa pemasaran produknya turun berkisar 10 persen hingga 20 persen dari omsetnya. Beruntung kondisi tersebut tidak sampai merumahkan karyawan ataupun menerapkan work from home.  Semua karyawannya tetap bekerja seperti biasa tentunya dengan menggunakan protokol kesehatan.

Kondisi sedemikian juga dirasakan oleh CV. Bucini, sebuah usaha industry yang bergerak di bidang ekspor tas dan sepatu kulit handmade dengan  memiliki pangsa pasar di kawasan Eropa. Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan perusahaan tersebut terpaksa merumahkan beberapa karyawan karena terjadi penurunan penjualan. Showroom yang biasanya pada masa liburan ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri maupun dalam negeripun juga menjadi sepi sebagai dampak larangan untuk bepergian guna mencegah Covid19.

Dalam kesempatan tersebut juga mengemuka persoalan dari para pengusaha yang menyampaikan bahwasannya masih terdapat kendala untuk mendapatkan ijin untuk membuka industry di Sleman, dan masih dibutuhkan kawasan sentra industry khusus Sleman agar proses perijinan dan ekspornya menjadi lebih mudah.

Kustini Sri Purnomo, Ketua Dekranasda Sleman menanggapi berbagai masukan dari para pelaku usaha tersebut berjanjji  untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak serta akan berusaha membantu mencarikan  jalan keluarnya.

“Kami coba akan jembatani pelaku usaha dengan pemerintah terutama terkait pembukaan lahan untuk kawasan industry. Karena ini merupakan kewenangan dari pemerintah provinsi dan bukan hanya pemerintah Kabupaten Sleman saja sehigga diperlukan sinergi lintas sectoral dan wilayah,” terangnya.

Harapannya Dekranasda Sleman bisa menjadi lokomotif pendorong pergerakan ekonomi rakyat Sleman yang sebagian besar berbasis pada usaha kecil menengah (Ariefhartanto).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!