YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKM UMY) menghibahkan mesin penggiling kotoran ternak kepada Kelompok MK_Smart Kampung Toga, Sabtu (24/4/2021). Mesin ini diharapkan dapat mempercepat pembuatan pupuk kompos bagi kelompok tersebut.
Kelompok MK_Smart merupakan kelompok penanam tanaman obat di Dusun Perengdawe, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selama ini, kelompok ini sudah merintis pemanfaatan lahan untuk tanaman obat keluarga sebagai bahan baku jamu. Namun warga mengalami kendala pada produktivitas lahan, ketergantungan pupuk kimia, dan pemasaran produk tanaman obat keluarga.
Tim PKM UMY terdiri Berli Paripurna Kamiel PhD, dosen Fakultas Teknik sebagai koordinator dan Dr Endah Saptutyningsih, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Pendampingan terhadap Kelompok MK Smart Kampung Toga yang beranggotakan 31 orang sudah dilakukan sejak September 2020.
“Dengan mesin penggiling kotoran ternak diharapkan mampu meningkatkan produksi media tanam yang dipergunakan untuk budidaya tanaman obat. Bahkan sebagian pupuk komposnya dapat dijual pada masyarakat umum,” kata Berli Paripurna di sela-sela penyerahan mesin penggiling kotoran ternak, Sabtu (24/4).
Dijelaskan Berli, Kelompok MK_Smart Kampung Toga memiliki limbah ternak yang cukup besar, tetapi belum digunakan secara optimal sebagai pupuk kompos. Padahal limbah ternak ini memiliki nilai ekonomi tinggi, terlebih jika disinergikan dengan pengembangan ekonomi rumah tangga, seperti usaha tanaman obat sebagai basis produksi obat herbal.
Pada tahun 2021 ini, lanjut Berli, Tim PKM UMY berupaya meningkatkan produktivitas tanaman obat dengan mengoptimalkan potensi limbah ternak. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk edukasi, pelatihan produksi pupuk kompos, pelatihan pemasaran, serta pemberian hibah peralatan mesin pembuat pupuk kompos pada kelompok MK_Smart Kampung Toga.
Sementara Edy Santoso, Ketua Kelompok MK_Smart Kampung Toga, mengatakan pendampingan Tim PKM UMY selama ini sangat membantu anggota kelompoknya. Anggotanya lebih paham tentang budidaya tanaman obat, termasuk pemanfaatan limbah ternak untuk pupuk kompos.
“Semoga semakin banyak warga yang memanfaatkan hasil dari program Kampung Toga Perengdawe ini. Harapan terbesar kami adalah semoga kerjasama ini bisa berkelanjutan di masa mendatang,” kata Edy Santoso saat uji coba mesin pembuat kompos.