YOGYAKARTA, MENARA62.COM– “Dampak pandemi yang kompleks dan berat bagi masyarakat perlu disangga bersama dengan jiwa kegotong royongan atau ta’awun sosial, merawat persatuan, dan menebar kebaikan bagi sesama tanpa diskriminasi dalam ikatan persaudaraan kemanusian yang melintasi.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, saat Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 104-M yang dilaksanakan secara daring pada Rabu (19/5).
Mengambil tema ‘Merekat Persatuan Menebar Kebaikan’, ‘Aisyiyah mengajak segenap masyarakat dapat bersama dan bersatu mengatasi pandemi serta dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan yang merupakan tantangan cukup berat bagi kehidupan umat dan bangsa Indonesia.
Dihadapan enam ribu peserta resepsi Milad ‘Aisyiyah ke-104 M yang berasal dari seluruh Indonesia dan cabang ‘Aisyiyah di luar negeri, Noordjannah menyoroti permasalahan pandemi saat ini yang beriringan dengan permasalahan lainnya. Disampaikan Noordjannah, berbagai persoalan terkait kondisi pandemi seperti perkembangan teknologi informasi dengan penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab, maraknya hoax, pandangan dan narasi-narasi yang memunculkan konflik,fitnah, perpecahan,dan pencemaran nama baik serta kemiskinan, kesenjangan sosial, kekerasan termasuk kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak, korupsi, penyalahgunaan wewenang dalam pemerintahan, kebijakan pemerintah yang belum optimal termasuk dalam menangani pandemik covid, produk legislasi yang kontroversi, serta oligarki politik.
Noordjannah menyebut bahwa persatuan dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul. “Persatuan harus menjadi energi positif dalam menyelesaikan baerbagai permasalahan dan memajukan kehidupan bangsa, karena bangsa ini tidak akan maju jika terpecah-belah dan yang di kedepankan kepentingan kelompok.” Terlebih bagi umat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia, khususnya ‘Aisyiyah-Muhammadiyah sebagai kekuatan Islam dengan wawasan Wasathiyah Berkemajuan, harus menjadikan persatuan Indonesia sebagai agenda yang penting dan strategis untuk terus dirawat dan diperkuat.
“Islam yang berwawasan Wasathiyah-Berkemajuan yang membawa misi damai, toleransi, kebaikan, dan kemajuan harus terus disuarakan, disebarluaskan, dan dilaksanakan dalam kehidupan kemuatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta,” ujar Noordjannah. Karenanya, Noordjannah melanjutkan bahwa diperlukan komitmen dan usaha berkesinambungan agar segenap pihak merekat persatuan untuk keutuhan dan kemajuan Indonesia.
‘Aisyiyah di semua tingkatan menurut Noordjannah telah bergerak dengan semangat jihad melawan Covid-19 dengan jiwa Al-Maun yang secara nyata menunjukkan gerakan ta’awun sosial yang membawa kemanfaatan besar bagi masyarakat luas di masa pandemi tersebut. “Semangat jihad kemanusiaan dari ‘Aisyiyah-Muhammadiyah terpancar dan terwujud tanpa mengenal batas-batas agama, etnik, suku, ras, dan lainnya.”
‘Aisyiyah bersama Muhammadiyah telah mengambil peran strategis dan bekerja keras menanggulangi pandemi covid-19 dengan berbagai kegiatan sebagai upaya penanganan langsung melalui Rumah Sakit ‘Aisyiyah-Muhammadiyah, Klinik, dan kegiatan para relawan. Kegiatan menangani dampak pandemi antara lain sosialisasi protokol kesehatan dan pendampingan kesehatan, sosialisasi panduan dan pendampingan ibadah, pendampingan pendidikan bagi keluarga,berbagi atau ta’awun kepada saudara kita yang terkena dampak, pemberdayaan ekonomi, pendampingan warga terdampak, dan kegitan lainnya secara meluas dan melintas batas. Kegiatan ‘Aisyiyah tersebut secara masif dilaksanakan sampai di tingkat cabang dan ranting secara nasional. “Potensi dan modal sosial ‘Aisyiyah yang begitu besar dan kokoh tersebut telah ditunjukkan dengan pengkhidmatan dalam menangani pandemi Covid-19,” tegas Noordjannah.
Kini yang diperlukan dalam menebar kebaikan yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah menurut Noordjannah ialah penguatan dan perluasan aktivitas dalam wujud agenda strategis. Agenda ‘Aisyiyah dalam menebar kebaikan menjadi pilihan strategis yang dilakukan melalui basis keluarga, masyarakat, kehidupan berbangsa, dan kemanusiaan universal. Secara khusus usaha menebar kebaikan yang diperankan ‘Aisyiyah secara tersistem dilakukan melalui Gerakan Amal Usaha di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, dan amal usaha lainnya yang secara nyata dirasakan langsung oleh masyarakat luas. “Lebih dari satu abad ‘Aisyiyah bersama Muhammadiyah melaksanakan amal usaha sebagai perwujudan dari dakwah dan tajdid yang membawa kemajuan hidup seluruh masyarakat dan umat manusia.”