26.3 C
Jakarta

Keamanan Laut Masih Punya PR

Baca Juga:

BATAM, MENARA62.COM — Keamanan Laut Masih Punya Pekerjaan Rumah (PR). Salah satunya adalah keamanan laut perbatasan Singapura dan Indonesia.

Masalah inilah yang menjadi pembahasan dalam kunjungan Konsul Jenderal Singapura di Batam Mark Low (54) saat berkunjung ke Kantor Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona Maritim Barat di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/7/2021), seperti dilansir situs Antaranews.com.

Mark Low, saat berkunjung ke Kantor Bakamla Zona Maritim Barat, diterima oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto. Mereka melakukan pembicaraan strategis berkaitan dengan Tupoksi Bakamla RI.

Laksma Bakamla Hadi Pranoto mengatakan, siap bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Singapura di Batam, serta memberikan informasikan situasi keamanan laut perbatasan dua negara, dan situasi yang berhubungan dengan Singapura.

Dalam pertemuan, ia menjelaskan peran dan tugas operasional dalam mengamankan wilayah Zona Barat dan rencana pengembangan Bakamla RI di wilayah Batam.

Pada kunjungan tersebut, Laksma Bakamla Hadi Pranoto didampingi Kepala Bidang Operasi Zona Barat Kolonel Bakamla Djoko Wahyu Utomo, Kepala Bidang Inhuker Zona Barat Kolonel Bakamla Joni Junaidi, dan Kepala Bagian Umum Zona Barat Letkol Bakamla Djoko Prasetyo.

Memang belum terungkap tentang keamanan seperti apa, yang “terganggu” atau diperlukan di perbatasan laut antara Indonesia dan Singapura.

Sekedar tambahan, pada pekan lalu, di masa pandemi, Singapura sudah membuka pintu perbatasan timbal-balik dengan China. Namun, kebijakan dengan China ini akan dintinjau ulang dalam 12 hingga 18 bulan kedepan. Jika lancar, kebijakan ini akan menjadi contoh “membuka pintu” dengan negara lain, termasuk Indonesia.

Mengitip pernyataan resmi atasannya, Menteri Luar Negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan, pada Selasa (23/6/2020) malam di Channel News Asia (CNA’s In Conversation), Mark Low, menyebutkan, pemerintahnya baru membuka pintu terbatas, bagi pekerja dan warga China ke Singapura dan sebaliknya.

Kesepakatan diplomatik “fast lane’ kedua negara ini, kata Mark, akan menjadi contoh New Normal yang diterapkan di negara-negara sahabat, termasuk Indonesia dan Malaysia.

Jepang

Sementara itu Bakamla RI terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja-nya.

Sebelumnya, Bakamla RI bersama pemerintah Jepang melalui Duta Besarnya untuk Indonesia membahas kerja sama keamanan dan keselamatan laut dengan meningkatkan pertukaran informasi dalam pertemuan yang dilaksanakan secara daring.

Dalam pertemuan dengan Dubes Jepang, turut dibahas pembangunan Pusat Pendidikan dan Latihan Maritim Bakamla RI di Kota Batam Kepulauan Riau.

Bakamla RI dan Japan Coast Guard (JCG) telah menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) yang memuat empat bidang kerja sama, yaitu peningkatan kapasitas personel di bidang keamanan dan keselamatan maritim, penyelenggaraan pertemuan tahunan, pertukaran informasi dan komunikasi, dan kegiatan lainnya yang disepakati oleh kedua belah pihak.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!