JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati Hari Pemuda Internasional (International Youth Day) yang jatuh pada 12 Agustus 202, Nuffic Neso Indonesia dan Vietnam menyelenggarakan webinar Orange Talk 5 dengan tema “Youth-led Innovation for Sustainable Agriculture and Food Systems in Southeast Asia and Bangladesh”.
Acara ini merupakan bagian dari kampanye satu tahun #EmpowerYouth4Food yang bertujuan untuk meningkatkan semangat dan keterlibatan pemuda dalam berinovasi di bidang pertanian berkelanjutan dan sistem pangan di Asia Tenggara dan Bangladesh.
Dalam sambutannya, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl mengapresiasi terselenggaranya acara ini. “Program ini merupakan bagian dari follow-up konferensi alumni Belanda di Bangkok tahun 2019 yang mengusung tema penguatan keterlibatan alumni Belanda dalam sektor pertanian dan pangan di Asia Tenggara dan Bangladesh,” ujarnya.
Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan ada dua strategi utama dalam meningkatkan minat dan daya tarik pemuda kepada sektor pertanian. Pertama, memastikan pendapatan yang memadai bagi petani. Kedua, adalah kepercayaan.
“Bagaimana kita (pemerintah) bisa meyakinkan generasi muda bahwa negara hadir untuk mendukung upaya mereka, misalnya dengan mengadakan berbagai penyuluhan dan modernisasi peralatan pertanian,” katanya.
Lebih jauh lagi, Takayuki Hagiwara, Regional Program Leader, FAO Regional Office untuk Asia dan Pasifik, menyatakan bahwa ada banyak bidang di mana kaum muda dapat menemukan peran mereka di sektor pertanian dan sistem pangan.
“Kami membutuhkan inovasi Anda, dan ada banyak ruang di mana anak muda dapat berkontribusi dan bekerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hagiwara menekankan pentingnya membangun hubungan dengan orang lain. “Anda tidak akan dapat bertahan hidup sendirian, karenanya anda harus bekerja dengan keterampilan yang anda miliki dengan bantuan orang lain dengan sebaik mungkin,” kata Hagiwara.
Sesi diskusi panel pada orange talk kali ini dimoderatori oleh Selphine Jeanita (Co-founder and Academic Director of Sekolah Merdeka Cita), dan menghadirkan sejumlah alumni Belanda dan profesional muda di bidang pertanian pangan dari beragam ahli dan negara; seperti: Filipina, Kamboja, Vietnam, Indonesia, dan Bangladesh. Mereka adalah: Ra Throng (NL Alumni Cambodia – National Food Safety Expert, United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Cambodia; Nguyen Thu Thuy (NL Alumni Vietnam – Strategic Marketing Manager Vietnam and Cambodia, De Heus) Widyoseno Estitoyo (NL Alumni Indonesia – Founder Haveltea, Indonesia); Mohammad Arifur Rahman (NL Alumni Bangladesh – Senior Scientific Officer, Bangladesh Agricultural Research Institute, Bangladesh); Lysette Lacambra (NL Alumni Philippines – Technical Specialist, East-West Seed Knowledge Transfer Foundation, Thailand).
Kelima panelis ini mendiskusikan seputar tantangan dan peluang bagi pemuda di sektor pertanian di Asia Tenggara dan Bangladesh, sekaligus merefleksikan pengalaman pribadi mereka selama bekerja di sektor ini. Diskusi panel pada sesi ini diakhiri dengan berbagi pesan dan wawasan berkaitan dengan gagasan inovatif dan kreatif untuk kemajuan sektor pertanian berkelanjutan di masa depan.
Acara diakhiri dengan pengumuman 3 (tiga) pemenang changemaker challenge yang akan mendapatkan hadiah sebesar EUR. 5000 untuk merealisasikan ide kreatif dalam mengampanyekan pentingnya pendidikan pertanian bagi pemuda di Asia Tenggara dan Bangladesh.