YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Menghadapi lonjakan pandemi covid-19, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan Lazismu membuat bangsal virtual. Bangsal virtual adalah layanan gratis konsultasi online bagi masyarakat yang terkonfirmasi covid-19 dan melaksanakan isolasi mandiri.
Pada saat isolasi mandiri, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan secara maksimal atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat diri sendiri. Menurut Dekan Fakultas Farmasi UAD Prof. Dyah A. Perwitasari, masyarakat yang mendaftarkan diri ke pelayanan bangsal virtual akan dimasukkan ke dalam WhatsApp grup dan bisa melakukan konsultasi di dalam ruang virtual tersebut.
Layanan bangsal virtual tersebut antara lain monitoring secara kontinu oleh tim dokter dan tim apoteker, konsultasi dengan ahli psikologi, konsultasi dengan ahli gizi, bantuan dana pembiayaan obat berupa diskon harga obat, bantuan tindak lanjut kegawatdaruratan, dan sertifikat ukhuwah setelah selesai melaksanakan isoman.
“Waktu isolasi mandiri itu kan banyak gejala-gejala. Bisa naik bisa turun. Maka niat kita adalah mendampingi, namun secara virtual. Nanti akan ada pendampingan sampai masa isolasi mandiri selesai,” ujar Dyah Perwitasari kepada Lazismu.org.
Ia menyebut bahwa program sudah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu. Ia juga berharap agar bangsal virtual tersebut tidak hanya memberikan pelayanan virtual kepada pasien covid-19, namun juga pasien penyakit yang lain. Sehingga, pasien tidak harus datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Karena sudah mendapatkan pelayanan secara virtual.
“Nanti kalau penyakitnya atau gejalanya parah, kita akan rujuk ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan. Kita punya informasi juga terkait rujukan harus ke mana. Jadi bangsal virtual ini ya untuk gejala ringan atau bahkan tanpa gejala,” imbuhnya.
Bangsal virtual ini melibatkan banyak dokter, psikolog, psikiater, dan tenaga medis lain. Salah satu kelebihan bangsal ini adalah bisa ditangkap oleh pasien di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Dyah menyebut bahwa sejauh ini, pihaknya telah mendampingi 80 pasien isolasi mandiri.
Sebelumnya, Lazismu telah menyalurkan bantuan dana kepada Fakultas Farmasi UAD untuk menunjang kegiatan bangsal virtual tersebut. Manajer Program Lazismu PP Muhammadiyah Falhan N Akbar menyebut bahwa Lazismu memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan terhadap program tersebut. Dana tersebut digunakan untuk honorarium tenaga medis dan bantuan obat untuk pasien.
Menurut Falhan, program tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, khususnya yang terkonfirmasi positif covid-19. Ia berharap program tersebut terus dijalankan dan dikembangkan, mengingat bahwa covid-19 belum diketahui kapan berakhirnya.
“Saya berharap program ini juga dapat dikembangkan bukan sekedar layanan hotline, namun bisa berbasis digital seperti website ataupun aplikasi. Selain itu, tidak hanya untuk layanan covid-19 saja namun untuk layanan kesehatan lainnya,” ujarnya.
Program ini, imbuhnya, sangat menarik. Karena pasien cukup di rumah. Bahkan, obat pun diantar langsung ke rumah. Ke depan, program ini juga bisa disinergikan dengan layanan kesehatan lainnya seperti antar jemput pasien dengan layanan ambulans Lazismu.
“Kita berharap bila sudah berbasis website dan aplikasi program ini bisa dilakukan menjangkau secara nasional. Nanti bisa dikerjasamakan dengan klinik, rumah sakit ataupun perguruan tinggi yang memiliki program studi kesehatan dan farmasi misalnya,” tutup Falhan.
(Yusuf)