Jakarta, MENARA62.COM – Sampai hari ini jumlah organisasi pecinta alam di Timor Leste belum banyak. Masih dapat dihitung dengan jari. Kegiatannya juga minim. Perlengkapan dan peralatan masih jauh dari lengkap. Wawasan dan keterampilan masih terbatas. Padahal peran pecinta alam sangat diperlukan guna membangun generasi muda tangguh di Timor Leste.
Demikian kata Antoninho dos Santos Oliveira, ketua umum Associação GERHANA-Explora no Prezerva Natureza, Timor-Leste, saat menyampaikan sambutan pada rapat bersama dengan Pengurus Pusat SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) secara online, Senin (20/09/2021) kemarin.
Nama organisasi yang dipimpin Antoninho bila diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia adalah GERHANA Organisasi Pecinta Alam Timor Leste. Pada rapat yang menghubungkan dua organisasi pecinta alam dari dua negara bertetangga, Antoninho didampingi jajaran pengurus GERHANA yakni Ermelinda, Dwi Novi Lestari, Leonia Alves de Gloria, Vitalina Maria Flavia, Liliana Freitas, Julia Sequiera Mendes, serta Nove Letter.
Antoninho menambahkan, potensi bencana alam di Timor Leste tergolong banyak dan sering terjadi. Namun lembaga SAR dan organiasasi yang bergerak di bidang relawan bencana belum ada. Setiap ada bencana alam, anggota GERHANA langsung ke lokasi bencana. Tetapi karena masih banyak keterbatasan, anggota GERHANA kerap kewalahan.
“Untuk itulah kami perlu pendampingan dari SARMMI,” pinta Antoninho.
Senada dengan Antoninho, kaprodi GERHANA Dwi Novi Lestari menceritakan, aktivitas GERHANA tergolong padat. Selain rutin menyelenggarakan kegiatan internal untuk meningkatkan kualitas anggota. Memberikan edukasi kepada para pendaki di Timor Leste tentang larangan membuang sampah dan memetik bunga Eidelweiss. GERHANA juga senantiasa siaga bencana, serta secara berkala melakukan pengawalan bagi ribuan umat katolik yang berziarah ke gunung-gunung tertentu di Timor Leste.
“Umat yang melakukan ziarah, sebagian lanjut usia. Sedangkan medan yang harus mereka daki tergolong ekstrim, banyak ular berbisa,suhunya dingin dan hujan kerap turun secara tiba-tiba,” ujar Dwi Novi.
Merespon motivasi kuat GERHANA untuk memajukan kegiatan pecinta alam, serta menjadi pelopor berdirinya SAR dan kerelawanan di Timor Leste, ketua umum SARMMI, Adri Hendra Febriansyah menyatakan SARMMI bersedia melakukan pendampingan.
Tiga belas orang Pengurus Pusat SARMMI yang menyertai Adri Hendra pada zoom meeting yakni Muh. Alfatih, Slamet Widodo, Aris Munandar, Ade Putra Ode Amane, Fadlik Al Iman, Rinanto, Ahyar Stone, Fafa, Ilham, Tia Septyani, Lita Chaniago, serta Rani Puspina, juga mendukung kebijakan SARMMI melakukan pendampingan.
Menurut Adri Hendra, mendampingi GERHANA merupakan bentuk tanggung jawab sosial SARMMI agar aktivitas pecinta alam tambah berkualitas dan bermanfaat. Juga komitmen SARMMI terhadap masalah kemanusiaan.
“SARMMI akan totalitas, karena pendampingan tersebut merupakan kontribusi SARMMI dalam membangun kegiatan kemanusiaan SAR dan kerelawanan di Timor Leste,” tegas Adri Hendra.
Untuk merealiasaikan, SARMMI dan GERHANA sepakat menyelenggarakan beberapa kali Webinar Internsional secara serial. Tiap seri, topik yang disampaikan berbeda, namun tetap bersambungan dengan seri lainnya. Materi tiap webinar akan dibahas bersama-sama.
Sebagai langkah awal, GERHANA dan SARMMI sepakat menyelenggarakan Webinar Internasional yang akan dilaksanakan pada 25 September 2021. Bertindak sebagai narasumber adalah dua personil SARMMI yakni Ahyar Stone dan Fadlik Al Iman.