TASIKMALAYA, MENARA62.COM — Indahnya kajian: muhasabah, dunia mahasiswa, tantangan zaman, kedekatan pada Allah Swt, makna Iman, dan lain-lain. Surat AlQuran yg dibahas: Al- ‘Ashr, Annisa: 9, Arra’du: 11, Ibrahim: 7, AdzDzariyat: 56, AlHasyr:18, Al’Araf: 172. Tak terasa waktu yg begitu cepat mulai pukul 20.30 sampai 24.00 WIB, 31 Desember 2016. Bersama para mahasiswa yg tergabung dalam IMM UMTAS menghabiskan malam di halaman asrama dan di dalam, plus diakhiri dengan makan liwet bersama. Alhamdulilah.
Keterlibatan diri/ego (self/ego involvement) manusia pada orang lain ternyata dikarenakan dalam diri tumbuh sense of belonging (rasa memiliki) dan sense of love (rasa cinta). Di saat istri saya ada yg mempermainkan, maka saya marah sebab di istri saya ada keterlibatan diriku. Diriku terlibat karena punya rasa memiliki dan rasa cinta pada istri. Jika sandal saya ada yang meludahi maka saya marah, sebab dlm diri punya rasa memiliki dan mencintai pada sandal itu.
Begitu pula pada agama. Jika agama kita dihina, sumber hukum Islam ada yg menistakan, maka kita umat Islam tentu marah, sebab dalam diri umat Islam sudah punya rasa memiliki dan mencintai terhadap agama Islam. Tetapi betapa indahnya umat Islam, meski mereka marah, mereka tetap ramah, tidak merusak, tidak anarkis, tidak membuat rusuh. Umat Islam mampu mengendalikan amarahnya, dan itulah salah satu ciri orang yang kuat.
Mahasiswa muslim itu harus punya kebanggaan terhadap agama. Sumber sumber agama harus terus dikaji dan dipelajari. Tanamkan dalam diri kesadaran untuk beriman, berilmu dan beramal. Tantangan mahasiswa kini dan akan datang sangat berat, maka perlu persiapan dan daya tahan diri untuk menghadapinya. Hanya keimanan atau aqidah yg kuatlah yg akan mampu menangkalnya. Iman yg kuat diperoleh dengan berbagai cara seperti: mengaji dan mengkaji AlQuran hadits, beribadah, bergaul dengan orang saleh, berihsan, berdiskusi, peduli pada orang, dan lain lain.
Terhadap budaya dari luar, ada empat sikap: take all, refuse all, select all, create all. Maka select all yg lebih kita kedepankan, memilih dan memilah mana budaya yang baik dan tidak baik. Kita mesti berhati-hati terhadap efek negatif perkembangan Ipteks, pergaulan bebas mahasiswa, gaya hidup yg hedonis, pemikiran yg liberalis, sekuler dan yg merusak tatanan ajaran agama.
Jadilah mahasiswa yang tangguh, mandiri, berjiwa enterpreneur, dan yang pasti aqidahnya kuat, ibadahnya benar, akhlaknya mulia.
Berkaitan dengan pemanfaatan waktu, maka:
1. Take time to think, It’s the source of power
2. Take time to Read, It’s the foundation of wisdom
3. Take time to quite. It’s the opportunity to seek Allah Swt.
4. Take time to dream, It’s the future made of
5. Take time to pray, It’s the greatest power on earth.
Sebagai agent of change, mahasiswa harus mampu menjadi pengubah dan penggugah. Mahasiswa harus berubah ke arah yang lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Berubahlah mulai diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang. Start from yourself, start from small thing, and start from now.
Sinari dan warnai UMTAS dengan kebaikan, dengan kegiatan kegiatan positif dan bermanfaat, sehingga UMTAS menjadi kampus yang cerdas, berkualitas, dan religius.
Jumlah mahasiswa aktif di IMM yang tidak begitu banyak, jangan menyurutkan kalian untuk tetap berkontribusi positif bagi kemajuan Muhammadiyah dan UMTAS. Yang penting kualitas menjadi nomor satu. Meski jumlahnya sedikit tapi kuat dan menguatkan (small but powerful) serta menggetarkan kampus.