BLITAR, MENARA62.COM – Dalam kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyempatkan diri berziarah ke makam Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Ir. Soekarno di Kota Blitar, Kamis (21/10). Turut dalam ziarah, Puti Guntur Soekarno, cucu sang Proklamator, serta Wali kota Blitar, Santoso.
“Ini adalah kunker yang sangat spesial buat saya. Secara personal, karena menggerakkan motivasi mengenai masa depan kita dan juga sejarah kita,” kata Nadiem dalam siaran persnya, Ahad (24/10).
Bagi Menteri Nadiem, pendidikan karakter generasi muda dapat dicapai salah satunya melalui pemahaman sejarah yang baik. “Ayah Bung Karno adalah seorang guru. Lahirnya negara kita ini karena anak seorang guru. Artinya, guru punya arti penting dalam mendidik dan membentuk karakter anak yang menjadi penerus bangsa,” katanya.
Dilanjutkan Nadiem, sejarah pembentukan republik dan sejarah pendidikan di Indonesia yang hebat dan panjang saling terkait. “Saya percaya bahwa banyak pemikiran beliau yang perlu kita refleksikan kembali untuk membantu kita memajukan Indonesia,” ujarnya.
“Anak-anak kita harus bisa memahami dan merefleksikan kembali pemikiran tokoh-tokoh bangsa sehingga mereka tidak lupa dengan identitasnya sebagai generasi yang akan melanjutkan pembangunan nasional,” tutur Mendikbudristek.
Sementara itu, Puti Guntur Soekarno menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Nadiem, dan menekankan pentingnya generasi muda untuk memahami sejarah dan belajar dari kisah para pendiri bangsa. Disebutnya, Bung Karno memimpikan bangsa Indonesia memiliki jati diri yang kuat.
“Merdeka Belajar haruslah dapat mengembangkan karakter (generasi muda) yang kuat,” kata Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu kepada awak media.
“Semoga ini menjadi semangat kepada anak didik kita dan para guru, bahwa Indonesia ada karena sejarah yang sangat panjang,” imbuh Puti.
Turut hadir mendampingi dalam kunjungan ke Makam Proklamator Ir. Soekarno antara lain Staf Khusus Menteri bidang Kompetensi dan Manajemen Pramoda Dei Sudarmo, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin, dan Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti.