Bolaang Mongondow, Menara62.com – Anggota DPD/MPR RI Cherish Harriette Mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Deaga, Pinolisian Tengah, Kabupaten. Bolaang Mongondow, Sabtu (13/11/2021).
Hal ini dilakukannya untuk menyerap aspirasi berupa saran dan masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan Pancasila, Undang-Undang Dasar, penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta penerapan Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu juga untuk memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat dengan wakilnya, dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ratusan warga dari unsur tokoh masyarakat dan pemuda Desa Deaga, Pinolisian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow hadir dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan ini. Dalam kunjungannya itu, Cherish menyampaikan, pemerataan pembangunan merupakan hal utama yang sedang dilakukan pemerintah demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Ketimpangan ekonomi antara masyarakat yang tinggal di kawasan Indonesia bagian barat dan kawasan timur sedang berusaha diselesaikan oleh pemerintah. Misalnya, harga kebutuhan di Indonesia timur jauh lebih tinggi. Ketimpangan harga itu dapat diatasi apabila infrastruktur di daerah telah dibangun secara merata,” jelas Cherish.
Ia menambahkan saat ini penanaman nilai-nilai toleransi beragama perlu untuk terus digalakkan. Semua perlu belajar kepada pendiri negeri ini yang walaupun berbeda agama dan ideologi mereka tetap bisa bersatu untuk melawan penjajah dan mendirikan negara merdeka.
“Perlu juga untuk selalu dipahami bahwa yang memerdekakan bangsa ini, ada banyak orang dengan berbagai latar agama. Hanya dengan saling menghargai keyakinan masing-masing, maka kita bisa hidup berdampingan dengan yang lain,” jelasnya..
Terkait pandemi Covid-19, senator muda ini menjelaskan, bahwa dirinya sepakat bahwa pemulihan ekonomi harus segera dilakukan.
“Sektor UMKM sangat penting bagi bangsa ini. Masyarakat yang terlibat di sektor ini sangat banyak. Kita juga bisa belajar dari sejarah bahwa ketika terjadi krisis ekonomi 1998, maka sektor UMKM yang menjadi penopang kekuatan ekonomi kita. Kami terus mendorong agar pemerintah terus memberi pendampingan agar UMKM bisa bangkit dan berdaya saing,” tuturnya.