YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan pelatihan membatik kepada mahasiswa dan siswa Sekolah Dasar (SD). Tim UAD terdiri Dr Ir Zahrul Mufrodi ST, MT, IPM, Caraka Putra Bhakti SPd, MPd, Bambang Robi’in, ST, MEng, dan Rachma Tia Evitasari, ST, MEng.
Dijelaskan Zahrul Mufrodi, Ketua Tim UAD, pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk menumbuhkan kecintaan batik sejak dini dan penggunaan pewarna alami. Proyek ini mendapat bantuan pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Tahun Anggaran 2021.
Lebih lanjut Zahrul Mufrodi, mengatakan pelatihan ini berlangsung selama empat hari Selasa – Kamis (21-24/12/2021) di Balai Agung Cendana Semaki, Yogyakarta. “Kita sedang mengembangkan proses pewarnaan batik menggunakan pewarna alami. Diharapkan proses pewarnaan batik yang mulanya membutuhkan biaya sebesar Rp 900.000 bisa ditekan seminimal mungkin, dengan proses yang lebih efisien,” kata Zahrul.
Pengabdian kepada masyarakat ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi Umar, ST, MT, PhD. Pembukaan dihadiri Sekretaris Dinas Disdikpora DIY, Panewu Umbulharjo, Rajwan Taufik, SIP, MSi, Lurah Semaki Arini SIP, dan pemilik Joglo Balai Agung Cendana, Ir Wawan Edi BSc.
Pengabdian kepada masyarakat ini, kata Zahrul, diawali dengan Training on Trainer (TOT) bagi mahsiswa UAD selama dua hari. Diikuti 51 mahasiswa UAD dari berbagai program studi. Kegiatan TOT meliputi pelatihan proses membatik tulis dan pewarna alami, dan cara mengolah limbah batik.
Setelah mahasiswa sudah menguasai cara membatik dan pewarnaan alami, mereka menularkan ilmunya kepada siswa beberapa SD. Kesempatan pertama diberikan kepada siswa SD Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta. Selanjutnya, ke siswa SD Muhammadiyah Danunegaran, dan SD Muhammadiyah Suryawijayan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa UAD. Selanjutnya, mereka meneruskan ilmunya dengan mengajarkan ke anak-anak SD,” katanya.
Rusydi Umar mengatakan kegiatan ini merupakan sinergi antara penelitian dan pengabdian dosen pada mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman luar biasa untuk mahasiswa dapat memahami cara membatik dan mewarnai dengan pewarna alam.
“Sehingga ketika mahasiswa kembali ke daerah asal masing-masing, bisa menularkan pengetahuan membatik ke daerah asal dan menjadi potensi bisnis dengan motif khas daerah,” harap Rusydi Umar.
Sementara Panewu Umbulharjo, Rajwan Taufik, mengapresiasi kerjasama yang dilakukan antara Balai Cendana Agung Batik Tulis dan UAD dengan menerjunkan mahasiswa untuk mengajarkan membatik untuk anak-anak SD di wilayah Umbulharjo. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengenalkan batik tulis kepada anak-anak sehingga kecintaan terhadap batik mulai muncul sejak dini. “Kami mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkala,” kata Rajwan Taufik.