ACEH UTARA, MENARA62.COM – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Aceh Utara mengimbau kepada keluarga besar Muhammadiyah di lokasi posko pengungsian banjir untuk terus meningkatkan kewaspadaan, karena hujan dan debit air yang semakin kuat menerjang lima belas kecamatan Kabupaten Aceh Utara.
Kecamatan Lhoksukon dan kecamatan Kuta Makmur yang mengalami musibah banjir yang cukup parah, dimana kedua kecamatan tersebut sebagain besar masyarakatnya adalah keluarga Muhammadiyah serta berdirinya amal usaha.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Aceh Utara T Anwar MA menyampaikan “Beberapa kondisi di Kabupaten Aceh Utara paska banjir, ada lima belas kecamatan yang terendam banjir pada tahun 2022 ini dengan kondisi air naik dua meter dari permukaan tanah.”
Terdapat kurang lebih 670 KK yang merupakan keluarga besar Muhammadiyah di dua kecamatan Lhoksukon dan kecamatan Kuta Makmur terkena banjir tersebut, dan sebagian pekerja pada amal usaha muhammadiyah.
Kondisi di Lhoksukon terutama di perguruan yang memiliki Paud ABA ‘Aisyiyah (Bustanul Athfal), UPTD SD IT Umul Quran Muhammadiyah, UPTD SMP Swasta Muhammadiyah, Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lhoksukon sudah di liburkan sejak hari Senin paska hujan deras tersebut.
“Hari ini Sabtu (8/1) Alhamdulillah kondisi sudah mulai berangsur membaik dan kita akan melaksanakan gotong royong bersama membersihkan lumpur serta tumpukan sampah,” tutur Anwar
Bantuan dikui sudah diterima dari keluarga besar Muhammadiyah Kota Lhoksmawe, PWM Aceh, serta seluruh simpatisan Muhammadiyah. “Untuk ini kami atas nama PDM Kabupaten Aceh Utara mengucapkan terimakasih,” katanya.
Harapannya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh agar lebih bisa melihat kebutuhan yang diperlukan di daerah, terutama untuk keperluan amal usaha bidang pendidikan di Lhoksukon.
Diakuinya, musibah banjir sudah menjadi langganan setiap tahunnya. “Kami sangat mengharapkan pimpina wilayah dan pimpinan daerah untuk bisa berdiskusi bersama agar amal usaha yang ada di Aceh Utara ini dapat maju serta berdiri sejajar dengan wilayah lainnya,” kata Anwar
Pimpinan Panti Asuhan Muhammadiyah Sukri saat di temui mengatakan, kondisi air saat itu dua meter dari permukaan tanah didalam kompleks perguruan muhammadiyah ini ada TK, SD, SMP serta panti asuhan.
“Saat ini di panti asuhan yang menginap sebanyak lima belas orang, kami sangat mengharapkan bantuan dari keluarga besar muhammadiyah Aceh khususnya. Bantuan yang diharapkan adalah dana pembersihan kompleks sekolah dan panti, seragam sekolah, buku sekolah, alat tulis lainnya,” tutup sukri
32 Ribu Warga Mengungsi
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan debit air di sungai yang berhulu di Bener Meriah meningkat. Akibatnya, luapan air menjadi tak terbendung dan menyebabkan banjir di Kabupaten Aceh Utara.
Sebanyak 15 kecamatan di Aceh Utara terendam banjir dengan daerah yang paling parah ada di ibu kota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon. Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan jumlah pengungsi terdampak bertambah dari 6.633 Kepala Keluarga (KK) atau 24.332 jiwa menjadi 9.766 KK atau 32.854 jiwa.
Selain itu, BPBD juga mencatat terdapat 1 orang meninggal dunia akibat bencana ini.
“Total pengungsi berjumlah 32.854 orang. Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 15 kecamatan,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Murzani, Sabtu (8/1/).
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, bencana banjir ini telah ditetapkan masa tanggap darurat bencana. “Masa status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir berlangsung selama 14 (empat belas) hari, terhitung mulai tanggal 2 Januari 2022 sampai dengan 15 Januari 2022,” demikian bunyi surat keputusan bupati nomor 350/1/2022.