28.8 C
Jakarta

Jadi Kampus Kelas Dunia, Institut STIAMI Rancang Kerjasama dengan Universitas di Eropa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI terus berupaya mengkukuhkan diri sebagai kampus kelas dunia (go global). Berbagai program yang melibatkan kerjasama dengan kampus asing di sejumlah negara telah dilakukan dan kini Institut STIAMI tengah merancang kerjasama dengan kampus ternama di kawasan Eropa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Ilomata, Drs Amrullah Satoto, S.AB, MA di sela perayaan Milad ke-39 Institut STIAMI yang digelar secara hybrid, Kamis (27/01/2022).

“Begitu pandemi selesai, saya ingin kita menjemput perjanjian kerjasama dengan universitas kelas dunia di negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Kanada dan Jerman,” kata Amrullah.

Menurutnya, Institut STIAMI memiliki potensi besar menjadi salah satu kampus kelas dunia. Tahun lalu, misalnya even internasional yang digelar Institut STIAMI yakni ILOMATA International Conference 2021 berhasil mengundang pembicara dari 10 negara dengan peserta sekitar 1.200 orang. “Ini luar biasa, dan akan menjadi agenda rutin tahunan Institut STIAMI,” jelas Amrullah.

Makalah dalam seminar internasional tersebut selanjutnya dipublikasikan di prosiding internasional yang terindeks scopus atau dipublikasikan pada mitra jurnal yang terindeks SINTA.

Tahun ini, Institut STIAMI juga telah mengagendakan pertemuan serupa dengan target lebih dari 1.250 peserta dari berbagai universitas dan berbagai negara.

Diakui Amrullah, dalam beberapa tahun terakhir ini Institut STIAMI mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan. Selama pandemi Covid-19 misalnya, dosen-dosen Institut STIAMI berhasil menciptakan program pembelajaran daring yang sangat memudahkan proses belajar para mahasiswa. “Artinya selain sudah siap go global, kita juga sudah go digital,” tambah Amrullah.

Dalam kesempatan tersebut, Amrullah juga menyebut bahwa Institut STIAMI saat ini tengah menyiapkan pembukaan program S2 Komunikasi dan S3 Administrasi Publik. Selain itu, pada 2024 ditargetkan Institut STIAMI telah berubah menjadi universitas dengan penambahan sejumlah fakultas seperti fakultas tehnik, fakultas hukum dan fakultas komunikasi.

Sementara itu Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng, MM mengatakan berbagai pencapaian yang diperoleh Institut STIAMI tak terlepas dari kerja keras tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang jumlahnya sekitar 600 orang. “Merekalah yang berada dibalik sukses Institut STIAMI,” tegasnya.

Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng

Ia bersyukur bahwa dari tahun ke tahun, animo masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya di Institut STIAMI terus meningkat. Termasuk di tengah situasi pandemi Covid-19 kemarin yang menyebabkan jumlah pendaftar di beberapa perguruan tinggi swasta menurun. “Total jumlah mahasiswa kini mencapai lebih dari 11.200 orang. Dan tahun 2022 kita targetkan 2000 orang,” lanjutnya.

Rektor juga menyebut bahwa peran yayasan Ilomata sangat besar dalam mengantarkan sukses lembaga pendidikan Institut STIAMI. Termasuk dalm hal penyiapan program S2 Komunikasi dan S3 Administrasi Publik.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Institut STIAMI Cholidi Asadil Alam mengingatkan pentingnya Institut STIAMI untuk terus meningkatkan pelayanan baik terhadap mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan maupun masyarakat. Sebab pelayanan yang baik sebenarnya menjadi kunci sukses sebuah lembaga, baik itu lembaga bisnis maupun lembaga pendidikan.

“Kita tahu Starbucks sukses itu bukan sekadar jualan kopi. Tetapi lebih dari itu adalah pelayanan terhadap konsumen. Sehingga konsumen rela membayar lebih mahal karena memang benar-benar dilayani dengan sangat baik,” jelasnya.

Ia mencontohkan salah satu strategi pelayanan gerai kopi tersebut, yakni menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung. “Barang apapun milik konsumen yang ketinggalan di Starbucks, tidak akan hilang. Mereka memastikan semuanya aman. Mulai dari dompet, handphone, laptop dan barang berharga lainnya. Itulah yang membuat konsumen menjadi pelanggan setia,” kata Cholidi.

Ia berharap Institut STIAMI dapat belajar dari kisah sukses gerai kopi yang kini telah mendunia tersebut dan mengaplikasikannya dalam sistem pelayanan sehari-hari.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan MoU antara Institut STIAMI dengan Wales Young Institute, Kanada secara virtual. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng, MM dengan CEO Wales Young Institute Harry Jacob A.

Dalam sambutannya, Harry Jacob menyampaikan kegembiraannya bisa bekerjasama dengan Institut STIAMI. Banyak hal bisa dikolaborasikan dan kerjasamakan antar dua lembaga tersebut. “Saya berharap kerjasama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak baik bagi Institut STIAMI dan tentu bagi kami,” tukasnya.

Turut menyaksikan penandatanganan kerjasama,jajaran pengurus Yayasan Ilomata dan jajaran pimpinan Institut STIAMI.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!