MENARA62.COM – Dalam hitungan jari, Bulan Ramadhan akan datang kembali, sesuai Maklumat PP Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadhan tahun ini jatuh pada Sabtu Pon 2 April 2022.
Salah satu ungkapan yang sangat populer dalam menyambut datangya bulan Ramadhan adalah dengan kalimat “Marhaban ya Ramadhan”, apa maknanya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban” diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang
Marhaban terambil dari kata rahb, berarti “luas” atau “lapang”, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.
Marhaban ya Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya “mengganggu ketenangan” atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh agar lebih meningkat kualitas Taqwanya.
Datangnya Ramadhan bisa di ibaratkan sebagai tamu, maka kita harus mempersiapkan sebaik mungkin untuk menyambut dan menjamunya agar tidak mengecewakanya.
Datangnya Ramadhan juga bisa di ibaratkan sebuah perjalanan, karena kita akan menempuhnya selama satu bulan, maka kita harus menyiapkan bekal agar bisa sampai tujuan.
Bulan Ramadhan yang penuh kemulian dan keberkahan, maka kita harus memiliki perencanaan dan persiapan.
Dalam ilmu manajemen kita kenal prinsip “Plan your work, Work your plan” Rencanakan kerjamu dan kerjakan yang kamu rencanakan. Dalam konteks ini, maka bisa bermakna, “Rencanakan ramadhanmu dan kerjakan yang sudah di rencanakan”
Pentingnya merencanakan termasuk bisa di kaitkan juga dengan kaidah “Jika kita gagal dalam merencanakan maka sama dengan merencanakan gagal”.
Tentu kita tidak berharap kegagalan di ramadhan tahun ini.
4 HAL YANG PERLU DISIAPKAN
Apa yang harus kita siapkan menyambut datangnya
Kehadiran ramadhan? setidaknya meliputi unsur RIFF yaitu
Ruhiyah, Ilmu, Fisik , Finansial.
Pertama, Persiapan Ruhiyah, bermakna rohani kita harus dibersihkan dari berbagai penyakit hati , 3 penyakit hati yang dominan pada manusia meliputi AIDS (Arogan, Iri Dengki Serakah).
Pembersihan hati dapat dilakukan dengan taubat dan memperbanyak istighfar.
hati yang berbahagia menyambut ramadhan hanya akan dirasakan jika iman kita dalam kondisi terjaga.
Persiapan kedua, adalah persiapan ilmu. Dalam beragama, prinsipnya “al ilmu qoblal qoul wal amal”, milikilah ilmu sebelum berkata dan berbuat. Termasuk dalam bulan ramadhan, kita harus memahami terutama berkaitan dengan hal seputar puasa termasuk fIkih shiyam agar menjalani ramadhan lebih maksimal.
Persiapan ketiga adalah berkaitan fisik. Usahakan kita memasuki ramadhan dalam kondisi fisik yang sehat. Jangan sampai memasuki ramadhan kondisi kita sakit sakitan akibat tidak menjaga kesehatan. Sebab kewajiban puasa hanya diperuntukan bagi orang yang sehat.
Persiapan keempat adalah finansial. Bulan ramadhan adalah saat yang tepat untuk memperbanyak amal, disamping puasa, sholat qiyamul lail (taraweh), tilawah quran, i’tikaf. Satu amalan yang ditekankan adalah memperbanyak sedekah.
sebagaimana Hadits Nabi, “shodaqoh yang paling utama adalah shodaqoh dibulan ramadhan” (HR. Attirmidzi dan Nasai).
Selain empat persiapan diatas, dalam bulan ramadhan kita juga perlu mempersiapkan perencanaan dalam bentuk agenda agenda kegiatan rutin harian dibulan ramadhan . Dengan persiapan dan perencanaan ,maka insya Allah kita akan menjalani bulan ramadhan tahun ini dengan penuh semangat dan produktif sehingga bisa mencapai target dan tujuan dari diwajibkannya puasa, dalam surat al baqoroh 183 yaitu menjadi orang bertaqwa ,laalakum tattaqun dan al baqoroh 185“ laalakum tasykurun “ selalu bersyukur kepada Allah SWT. Aamiin YRA.
Fathin Hammam {Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto & Bendahara PDM Kab Tegal }