24.5 C
Jakarta

Kunjungi LPKA Kelas 1 Tangerang, Ketum Kowani Ajak Anak-Anak Tetap Semangat

Baca Juga:

TANGERANG, MENARA62.COM – Semarakkan bulan Ramadhan, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) gelar kegiatan Amaliah Ramadhan 1443 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang, Sabtu (16/4/2022). Kegiatan bertajuk Kowani Peduli Anak Melalui Pendekatan Agama, Hukum dan Lingkungan tersebut digelar secara hybrid di mana Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd beserta jajaran pimpinan DPP Kowani hadir secara langsung di LPKA Kelas 1 Tangerang.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala LPKA Kelas 1 Tangerang Setyo Pratiwi dan jajarannya serta puluhan anak binaan LPKA Kelas 1 Tangerang secara luring, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto mengatakan semua perempuan di Indonesia mengemban tugas sebagai Ibu Bangsa sebagaimana yang diinisiasi oleh para pendiri Kowani. Karena itu sebagai bagian dari menjalankan amanah para pendiri Kowani, maka Kowani memiliki tugas dan tanggungjawab untuk ikut mendidik anak-anak Indonesia termasuk mereka yang saat ini berada di LPKA Kelas 1 Tangerang.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo saat menyerahkan secara simbolis bantuan alat komposing

“Tugas membina anak-anak di LPKA Kelas 1 Tangerang bukan hanya dominasi kepala Lapas dan jajarannya, tetapi kami sebagai Ibu Bangsa juga memiliki tanggungjawab yang sama,” kata Giwo.

Ia bersyukur bahwa kondisi LPKA saat ini sudah jauh lebih baik dibanding kurun sebelum tahun 2008. Dimana pada tahun-tahun tersebut kondisi LPKA Kelas I Tangerang amat memprihatinkan. Jumlah anak yang menjadi warga binaan sangat padat lebih dari 250 anak, petugas juga masih mengenakan seragam yang sarat dengan identitas penegak hukum. Belum lagi situasi bangunan yang masih jauh dari kata ramah anak.

“Pada kurun waktu 200 sampai 2007 hampir tiap bulan saya yang waktu itu menjabat Ketua KPAI berkunjung ke sini. Tetapi saya senang sekarang kondisi di sini sudah sangat ramah terhadap anak-anak, petugas tidak lagi berseragam layaknya aparat penegak hukum, suasana juga sudah seperti rumah,” jelas Giwo.

Baginya, anak yang terpaksa harus berurusan dengan hukum, tetap harus diperlakukan berbeda dengan orang dewasa. Mengingat anak merupakan kelompok usia yang masih labil, sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya. Selain itu anak juga menjadi kelompok usia yang masih memiliki jalan panjang untuk menatap masa depannya yang cerah.

Itu sebabnya, pembinaan terhadap warga binaan kelompok anak harus dilengkapi dengan fasilitas dan layanan yang sangat dibutuhkan oleh anak terutama layanan pendidikan baik formal maupun nonformal. “Alhamdulillah di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah ada sekolahnya, sudah ada SMK-nya. Ini penting untuk mendidik dan memberikan bekal masa depan anak-anak,” katanya.

Giwo menegaskan bahwa meski berada di dalam LPKA, seorang anak tetap harus mendapatkan hak-haknya untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, memiliki nasionalisme tinggi, sehat, cerdas dan inovatif. Sebab mereka merupakan bagian dari generasi penerus yang akan mengelola negara di masa mendatang menuju Indonesia emas.

Kepada anak-anak binaan LPKA Kelas 1 Tangerang, Giwo berpesan agar bersabar, tawakal dan taat aturan selama berada di LPKA. Selain ini, anak-anak harus memanfaatkan fasilitas dan layanan yang ada di LPKA terutama layanan pendidikan dan pelatihan kerja.

“Ada banyak anak-anak yang keluar dari sini kemudian menjadi pengusaha, memiliki bengkel besar,” tukas Giwo.

Di tempat yang sama, Kepala LPKA Kelas 1 Tangerang Setyo Pratiwi mengatakan bahwa LPKA Kelas 1 Tangerang terus berupaya memperbaiki layanan kepada anak-anak yang menjadi warga binaan, salah satunya adalah soal layanan pendidikan. “SMK kami sekarang sudah mandiri. Tidak hanya melayani warga LPKA, sekolah ini juga melayani warga masyarakat sekitar lapas secara gratis,” katanya.

Berbagai program pelatihan kerja juga telah memberikan ketrampilan bagi anak-anak penghuni LPKA Kelas 1 Tangerang. Mereka menghasilkan aneka produk kerajinan, juga menoreh prestasi di berbagai bidang.

Ia bersyukur bahwa dengan berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, saat ini jumlah anak yang terpaksa harus berada di LPKA terus menurun. “Tahun 2015 jumlah penghuninya masih diatas 100 anak, tetapi dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun. Sekarang tercatat 64 anak,” terangnya.

Sementara itu Ketua Kowani Koordinator bidang Agama dan bidang Hukum & HAM, Prof Dr Hj Masyitoh Chusnan berpesan kepada anak-anak warga LPKA Kelas 1 Tangerang agar memanfaatkan waktunya selama berada di lapas untuk kegiatan belajar. Sebab hidup bukan sekadar bernafas tetapi juga untuk kerja keras.

Bahkan di bulan Ramadhan, anak-anak lanjut Masyitoh diminta untuk tetap bersemangat. “Ramadhan adalah bulan kemenangan. Rosulullah menang perang badar pada bulan Ramadhan, menaklukkan kota Mekkah dari kaum kafir Quraisy juga bulan Ramadhan. Pun Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada bulan Ramadhan,” katanya.

Ketua Umum Kowani dan jajaran pimpinan DPP Kowani berfoto bersama

Selain bekerja keras, Masyitoh mengingatkan agar anak-anak rajin untuk berdoa setiap saat. Berdoa itu bisa dilakukan dari hal-hal yang sangat sederhana seperti mengucapkan salam yang mengandung tiga doa yakni keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan dari Allah.

Dalam kesempatan tersebut Kowani juga mengadakan edukasi terkait persoalan hukum yang disampaikan oleh Ketua Bidang Hukum & HAM Kowani Enita Adyalaksmita. Selain itu juga diberikan pelatihan komposing oleh Ketua bidang Lingkungan Hidup Kowani Sri Sumiati SE, MM.

Sebelumnya Ketua bidang Agama Dra Siti Maryam Thohary mengatakan bahwa Kowani secara rutin menggelar kegiatan Amaliyah Ramadhan setiap tahunnya. “Tahun ini kegiatan Amaliyah Ramadhan kami manfaatkan untuk bersilaturahmi ke LPKA Kelas 1 Tangerang. Tujuannya selain mengedukasi, memberikan santapan rohani bagi anak-anak, juga melatih anak-anak ketrampilan membuat kompos. Kami juga memberikan bingkisan bagi anak-anak agar mereka bergembira,” tandasnya.

Kegiatan Amaliyah Ramadhan diwarnai dengan dialog dengan anak-anak, juga unjuk kebolehan dari warga binaan LPKA Kelas 1 Tangerang. Dirga, seorang anak penghuni LPKA Kelas 1 Tangerang mengaku senang dengan kegiatan tersebut. “Kami meras senang, dan nyaman. Di sini suasananya juga sudah seperti rumah sendiri. Semua orang bersikap ramah kepada kami,” tutupnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!