YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (4/1/2017), mengadakan Festival of Entrepreneurship di Lapangan Bintang Kampus UMY. Festival ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan agar alumni tidak hanya berorientasi menjadi pendidik, tetapi bisa menjadi wirausahawan.
Dijelaskan Puthut Ardianto SPd MPd, Ketua Penyelenggara, festival ini diharapkan mampu untuk mengarahkan jiwa kewirausahaan mahasiswa sejak dini. Mahasiswa Prodi PBI UMY dapat mengembangkan kemampuannya sebagai ahli bahasa di bidang kewirausahaan.
“Di bidang kewirausahaan, mahasiswa tidak kami arahkan khusus untuk membuka usaha di bidang bahasa saja, namun lebih luas lagi. Sehingga suatu ketika mereka terjun ke masyarakat, mereka siap dengan apapun itu. PBI UMY dahulu juga memiliki tagline jadi guru bisa, jadi dosen bisa, jadi wirausaha bisa, dan jadi practitioner juga bisa,” kata Puthut yang juga dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan.
Festival of Entrepreneurship, lanjut Puthut, diinisiasi praktik mata kuliah kewirausahaan di Prodi PBI UMY kurang maksimal. “Selama ini mata kuliah kewirausahaan hanya berakhir di proposal bussiness plan saja. Karena itu kami ingin menghadapkan mahasiswa langsung kepada pasar. Dengan demikian tema yang kami angkat adalah Bringing Ideas to Real Market. Jadi mahasiswa kita hadapkan langsung dengan pasarnya, silakan dijual idenya,” tandas Puthut.
Festival of Entrepreneur ini merupakan pertama kali diselanggarakan PBI UMY. Festival ini diikuti 30 stan kelompok wirausaha mahasiswa, yang terdiri atas 24 stan mahasiswa dan enam stan umum. “Satu dari enam stan tersebut merupakan stan penyelenggara yang bekerja sama dengan komunitas kewirausahaan PBI yang bernama Entrepreneur Circle UMY. Selain itu juga ada stan Savana (Drama Club PBI), Hairband, yang merupakan kelompok kewirausahaan yang berhasil didanai oleh SBI, dan juga online course, yang menjual jasa di bidang bahasa,” katanya.
Produk yang dijual antara lain produk fashion, makanan, minuman, dessert, dan kerajinan ramah lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga menjual buku pelajaran Bahasa Inggris yang merupakan hasil karya mereka sendiri. (Heri Purwata)