JAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero Arif Suhartono memastikan akan terus mendukung upaya pemangkasan biaya logistik di pelabuhan dengan memperpendek waktu sandar kapal (port stay).
“Bagaimana cara Pelindo memperbaiki biaya logistik adalah bagaimana mengupayakan sependek mungkin kapal di pelabuhan atau port stay. Itu cara untuk mengurangi biaya logistik,” ujar Arif dalam acara Journalist Gathering di Museum Maritim Indonesia, Tanjung Priok Jakarta Utara, Kamis (19/5).
Arif Suhartono menjelaskan Pelindo melakukan langkah inisiatif strategis yang diimplementasikan melalui standarisasi operasional pelabuhan di Indonesia. Hal itu berdampak pada peningkatan produktivitas bongkar muat dan penurunan Port Stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan.
Setelah Pelindo merger, Arif menuturkan banyak transformasi yang dilakukan di pelabuhan. Khususnya dalam mengupayakan efisiensi waktu kapal saat berada di Pelabuhan tersebut.
“Jadi Pelindo kembali ke jati dirinya. Pelindo ini merupakan perusahaan jasa dan pelayanan di pelabuhan,” ujar Arif.
Arif menjelaskan, pelabuhan memiliki peran dalam upaya mengefisiensikan biaya logistik nasional dalam aspek transportasi kapal dan inventory carrying cost. Dirinya mengatakan dari 23 persen biaya logistik di Indonesia, kontribusinya 8,9 persen dari inventori, 8,5 persen dari darat, 2,8 persen dari laut, 2,7 persen dari admin, dan 0,8 persen dari kontribusi lain.
Sebagai informasi, biaya sewa 1 kapal ukuran 4.500 TEUs adalah USD 90.000 atau setara Rp 1,26 Miliar per hari. Sedangkan durasi kapal yang sandar di beberapa pelabuhan dinilai kurang efektif.
Pada bagian lain, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan Pelindo berhasil meraih pendapatan Rp7,1 triliun pada Maret 2022. Angka tersebut meningkat 7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selain itu, Pelindo membukukan Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi alias EBITDA sebesar Rp2,2 triliun atau naik sebesar 7 persen dibandingkan 2021. Perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar Rp460 miliar untuk kuartal pertama 2022, meningkat 46 persen dibandingkan tahun lalu.
Ia menambahkan kinerja keuangan yang positif ini ditopang oleh pelonggaran kegiatan masyarakat belakangan ini. Pelonggaran itu telah membuat arus penumpang di pelabuhan kelolaan Pelindo tembus 2,5 juta orang atau meningkat 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tak hanya arus penumpang, pendapatan juga ditopang arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 283 juta gross tonage (GT) atau tumbuh 1 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 dan arus peti kemas mencapai 4,2 juta kapasitas kargo (TEUS) atau meningkat sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 37 juta ton naik 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pelindo akan terus berupaya menjaga kelancaran arus barang dan penumpang di Pelabuhan melalui kesiapan operasional 24/7, dengan SDM yang handal, didukung teknologi serta sistem digitalisasi yang terbarukan untuk menjangkau seluruh aktivitas layanan kepelabuhanan,” pungkas Arif.