SLEMAN, MENARA62.COM – Sebanyak 55 sekolah/madrasah se- DIY dikukuhkan sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana rintisan 2020 – 2022 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (2/11/2022). Melalui SPAB ini, sekolah yang dikukuhkan membentuk tim siaga di sekolah masing-masing.
“Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah rawan bencana, termasuk DIY. Tidak hanya bencana alam, namun DIY juga memiliki potensi bencana non alam maupun bencana sosial, “kata KGPAA Paku Alam X, Wakil Gubernur DIY pada sambutan peresmian SPAB.
Dengan dibentuk SPAB, sekolah mendapat bekal cara mengantisipasi agar mencegah jatuhnya korban jika terjadi bencana. Di samping itu juga mengedukasi warga sekolah untuk melakukan tindakan yang benar jika terjadi bencana. Seperti melindungi kepala, tidak saling dorong, tidak berdesak-desakan dan memberi pertolongan pertama jika terdapat korban.
SMK Muhammadiyah 2 Turi menjadi salah satu dari 55 sekolah/madrasah yang dikukuhkan sebagai SPAB. Dalam kesempatan ini sekolah juga mendapatkan bantuan alat komunikasi HT dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta. Capaian ini mendorong sekolah untuk menyiapkan SDM guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Untuk membekali kemampuan dan kesiapan sekolah menghadapi bencana, BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan workshop Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Kontinjensi, Pengintegrasian Materi Pengurangan Risiko Bencana kedalam Kurikulum, Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bagi Kepala Sekolah dan tim siaga bencana bagi sekolah yang menjadi SPAB.
Kurikulum pada Kompetensi keahlian Asisten Keperawatan di SMK Muhammadiyah 2 Turi diselaraskan. Disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kesehatan yang siap membantu memberikan pertolongan pertama yang dibutuhkan bagi korban bencana. Sekolah juga membuat film pendek tentang simulasi penanggulangan bencana untuk mengedukasi seluruh warga sekolah. Tujuannya agar warga sekolah mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika terjadi bencana.
“Kami bersyukur sekolah dikukuhkan sebagai salah satu SPAB. tidak berharap bencana akan menimpa sekolah atau masyarakat sekitar sekolah. Tetapi kami berharap dengan mempunyai kesiapan dalam menghadapi bencana mampu memberi rasa aman bagi peserta didik saat belajar di sekolah disamping mampu memberi pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat,” ujar Pamuji Sri Subekti, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Turi.