DENPASAR, MENARA62.COM —Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya menyiapkan talenta-talenta digital untuk mengisi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) strategis di Kawasan Prioritas Nasional, yaitu Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus. Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan SMK Digital Bootcamp.
SMK Digital Bootcamp merupakan program pelatihan intensif kepada perwakilan peserta didik dan guru dari SMK pelaksana program Berbasis Industri 4.0 serta SMK pelaksana program Pusat Keunggulan sektor prioritas hospitality dan ekonomi kreatif tahun 2022, baik skema regular maupun pemadanan dukungan.
Pelatihan SMK Digital Bootcamp terdiri atas rangkaian materi di dalam dan luar ruang kelas, mulai dari webinar dan penugasan pra acara, talk show & workshop, idea show case, adventure journey, api ekspresi, hingga digital exhibition.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Kiki Yuliati, saat membuka acara mengatakan bahwa kompetensi digital menjadi keahlian yang sangat penting dan dibutuhkan untuk bisa bersaing dan survive di industri 4.0.
“Tentu bukan hanya hard skills mengenai komputasi, otomatisasi, dan digitalisasi saja, tetapi juga soft skills tentang hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh mesin, seperti leadership, komunikasi, critical thinking, problem solving,” kata Kiki di Denpasar, Selasa (6/12).
Oleh karena itu, Dirjen Kiki melihat bahwa kegiatan SMK Digital Bootcamp merupakan kesempatan emas untuk para peserta menyerap sebanyak-banyaknya pengalaman dan mempelajari soft skills penting termasuk menjadi pribadi yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Masih menurut Dirjen Kiki, semangat Merdeka Belajar pendidikan vokasi diwujudkan dengan membuka diri untuk mengajak seluruh stakeholder, entitas dunia kerja, dunia usaha yang besar hingga UMKM, NGO, pemerintah daerah, serta kementerian atau lembaga untuk masuk bersama berkolaborasi menyusun langkah konkret. “Kerja sama ini harus mendalam, menyeluruh, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, pada kesempatan yang sama mengatakan, sebagai kawah candradimuka, kegiatan SMK Digital Bootcamp ini diharapkan akan melahirkan talenta digital Indonesia masa depan, termasuk guru-guru yang hebat yang memiliki inovasi pembelajaran serta andal dalam implementasi Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar.
Harapannya para lulusan SMK yang akan memiliki mindset digital dan penuh semangat inovasi dalam membuat start up maupun usaha lainnya yang berangkat dari keresahan dan permasalahan sosial di sekitar.
“Kami berharap kegiatan SMK Digital Bootcamp ini mampu meningkatkan hardskills maupun softskills peserta didik serta guru dalam hal kompetensi digital yang nantinya mampu menjadikan lulusan SMK diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja,” kata Direktur Wardani.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kementerian Perindustrian RI, Restu Yuni mengatakan, sektor industri merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia yang memberikan kontribusi secara signifikan. Namun, kenyataannya SDM Industri belum mampu memenuhi kebutuhan industri dan baru hanya bisa memenuhi 20 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan kementerian harus mampu menyiapkan siswa-siswi SMK untuk mampu mengisi SDM Industri,” kata Restu Yuni, saat memberikan sambutannya mewakili Menteri Perindustrian RI.
Kementerian Perindustrian sendiri telah membentuk Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) untuk pengembangan SDM. PIDI 4.0 bertujuan untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0. PIDI 4.0 menyediakan lima layanan utama dalam membantu industri bertransformasi ke industri 4.0, yaitu showcase center, capability center, ecosystem for industry 4.0, dan delivery center.
“Di sekolah-sekolah sudah ada materi wajib terkait industri 4.0, dan lembaga pendidikan harus juga sesuai dengan hal tersebut sehingga modul-modul yang disusun telah diwajibkan untuk dimiliki,” kata Restu.
Acara SMK Digital Bootcamp berlangsung selama empat hari, yakni sejak 6 hingga 9 Desember 2022. Rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Direktorat SMK tersebut dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 600 orang peserta yang terdiri atas 272 orang guru dan 328 orang siswa dari 207 sekolah.
Selain dihadiri oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek dan Kementerian Perindustrian, pembukaan acara yang dikemas dalam Stadium General dan Opening Ceremony tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Ni Nyoman Raihartini.