SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 1 Surakarta akan menggelar implementasi Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Monumen Pers Nasional yang akan dihelat 17-18 Januari 2023.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menuturkan, kegiatan tersebut sebagai implementasi kokurikuler berbasis projek Kurikulum Merdeka. Penerapan P5, difokuskan untuk memberikan pembelajaran lebih mendalam yang bermanfaat demi kehidupan sehari-hari.
”Mengapa kami berkolaborasi dengan monumen pers, karena monumen pers punya misi jadi agen diseminasi informasi serta sebagai media literasi bagi masyarakat pendidikan,” ujarnya, Selasa (27/12/2022).
Selain itu, monumen pers tak hanya menyuguhkan koleksi bukti terbit media dan benda bersejarah lingkup pers dari seluruh Indonesia. Tetapi untuk membangkitkan minat baca juga tidak bisa dilakukan secara instan.
Sejak dini, siswa harus dikenalkan dengan literasi. Sehingga ketika sudah dewasa akan terbiasa dan bisa menumbuhkan budaya membaca dengan baik di kelas maupun di sudut baca.
Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.
Stigma literasi rendah, mengakibatkan Indonesia menjadi rendah daya saingnya, rendah indeks pembangunan sumber daya manusia, rendah inovasi, rendah pemasukan per kapita, hingga rendah rasio gizi. Muaranya berpengaruh pada rendahnya kunjungan ke museum misalnya.
“Budaya literasi di sekolah terus digalakkan. Tetapi dengan pesatnya perkembangan zaman terutama teknologi digital, banyak siswa yang lebih suka menggunakan gadget daripada membaca buku atau berkunjung ke monumen pers. Alhamdulillah hari ini bersilaturahmi bersama Ki Agung Sudarwanto dan diterima Kuncoro Marhendro Suryo SH,” urai Jatmiko.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum pada Monumen Pers RI, Kuncoro Marhendro Suryo SH mengapresiasi semangat SD Sekolah Penggerak ini untuk menjadi role model dalam merangsang kegemaran membaca di Kota Surakarta.
Menurutnya, sejatinya Literasi mengemban tugas penting untuk mempromosikan serta meningkatkan kegemaran membaca di satuan keluarga, pendidikan, dan masyarakat demi membangun kepedulian terhadap monumen.
“Literasi adalah kemampuan memproduksi dan literasi mampu mendorong anak-anak menjadi literat. Solo The Spirit Of Java,” ungkap Kuncoro Marhendro Suryo. (*)