JAKARTA, MENARA62.COM – Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) sebagai bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akhirnya berhasil memperoleh status sebagai anggota penuh (Signatory Member) pada Washington Accord (WA) pada 14 Juni 2023 lalu di Taichung, Taiwan. Dengan status tersebut, IABEE menjadi lembaga akreditasi untuk program studi keteknikan yang diakui secara internasional.
Kehadiran IABEE dapat mempermudah perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi internasional di bidang keteknikan. Perguruan tinggi tidak perlu repot mendapatkan akreditasi internasional dari lembaga akreditasi asing karena IABEE memiliki posisi yang ekuivalen dengan 23 anggota negara signatori.
“Alhamdulillah, hari ini kita merayakan keberhasilan IABEE sebagai anggota signatory dari Washington Accord. Kita perlu bekerja sama, berkolaborasi, untuk meningkatkan kualitas lulusan yang kompetitif secara nasional dan internasional,” tutur Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam pada acara 2023 IABEE Engineering Education Outlook Symposium & Ceremony of JICA Project Completion, Kamis (13/7).
Nizam berharap keberadaan IABEE dapat memberikan kontribusi nyata dalam mempersiapkan keinsinyuran Indonesia yang diakui oleh dunia.
“Kehadiran IABEE untuk mendukung institusi dalam mendapatkan akreditasi internasional dan menghasilkan lulusan yang berstandar internasional, baik di kawasan Asia Tenggara dan dunia,” imbuh Nizam.
Acara perayaan ini sekaligus menandai berakhirnya proyek JICA dalam mendampingi IABEE memperoleh status sebagai anggota penuh pada Washington Accord. Perjalanan IABEE mendapatkan status sebagai keanggotaan penuh Washington Accord menempuh jalan yang panjang sejak tahun 2014. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2014 memfasilitasi kerja sama dengan JICA dalam rangka mendukung IABEE. Dalam perjalanannya, IABEE mendapatkan bimbingan dari JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education) setelah berhasil mendapatkan pendanaan dari JICA.
Danis Hidayat Sumadilaga, Ketua PII periode 2021-2024 menyampaikan perjalanan menjadi anggota tetap Washington Accord merupakan proses yang panjang hingga berjalan selama tiga periode kepengurusan PII.
Ia menjelaskan untuk menjadi anggota penuh, anggota sementara harus ditinjau secara fisik oleh Tim Peninjau Verifikasi WA yang terdiri atas 3 wakil negara anggota penuh. Namun karena Covid-19, semua kegiatan peninjauan WA untuk tahun 2020, termasuk peninjauan ke Indonesia ditunda.
Lalu pada 14 Oktober 2021 hingga 10 Februari 2022, Tim Peninjau Verifikasi WA melakukan tinjauan virtual ke PII/IABEE. Pada Juli 2022, sebanyak 21 anggota signatori WA dengan cermat memeriksa laporan dari tim tersebut dan dengan suara bulat menyetujui pemberian status signatory kepada PII/IABEE tetapi belum disertai dengan hak suara dan pengakuan kesetaraan substansial bagi program yang terakreditasi.
Pada 14 Juni 2023, para anggota penuh mengukuhkan kembali keputusan tahun 2022 dan memberikan kepada PII/IABEE hak-hak penuh, yaitu hak suara, dan hak pengakuan kesetaraan substansial bagi program yang terakreditasi, yang berlaku secara retroaktif satu tahun sebelumnya. Dengan demikian maka program studi yang terakreditasi IABEE sejak 2021 oleh WA diakui secara substansial setara dalam membekali lulusannya dengan kompetensi yang diperlukan dalam dunia profesinya.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan kerja sama seluruh pihak mulai dari inisiasi, persiapan, pelaksanaan, hingga proses implementasi,” ucap Danis.
IABEE mulai melakukan akreditasi program pada 2016 dan hingga saat ini 99 program keteknikan dari universitas negeri dan swasta di Indonesia telah terakreditasi. Diharapkan ratusan program studi keteknikan lainnya segera melakukan akreditasi IABEE meski akreditasi ini sifatnya sukarela.
“Tujuan dari akreditasi ini adalah perbaikan kualitas pendidikan keteknikan di Indonesia pada level internasional,” katanya.
Ke depan, PII berencana melanjutkan ekspansi keanggotaan IABEE ke dalam Seoul Accord dan Sydney Accord. Dengan begitu IABEE akan mendapatkan keanggotaan akreditasi internasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta bidang Engineering Technology.