SOLO, MENARA62.COM – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang diselenggarakan di Ruang Seminar Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), 25 – 27 Agustus 2023.
Dalam pembukaan acara tersebut pada Jumat (25/8), hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof., Dr., Haedar Nashir, M.Si untuk memberikan pesan pada para peserta, sekaligus membuka acara yang bertemakan, “Sinergi Nasional Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas” itu.
Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si mengucapkan selamat datang ke Solo pada pimpinan LDK yang datang dari berbagai wilayah di tanah air. Sofyan Anif menyampaikan dirinya sudah cukup lama bergerak di bidang dakwah, dan saat ini menjadi Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah
“Kami juga mengembangkan berbagai strategi dakwah komunitas yang sudah kami lakukan, internal UMS maupun ekternal bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain,” ungkap Sofyan Anif.
Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh LDK PP Muhammadiyah.
“Maka saya memberikan apresiasi besar, begitu ada permintaan LDK PP Muhammadiyah akan di UMS, tanpa berpikir panjang kita acc (terima),” lanjutnya.
Selain karena itu, merupakan passion, sambung Rektor UMS itu, dakwah komunitas dinilai memiliki peran yang strategis jika pada konteks dakwah di Risalah Berkemajuan. Dia juga menilai untuk meningkatkan kontribusi dalam konteks kemajuan, maka pendekatan komunitas jauh lebih efisien dan lebih penting.
Ketua LDK Muchammad Arifin, S.Ag., M.Ag., mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Rektor UMS atas kesediaannya memberikan fasilitas penuh dalam pelaksanaan Rakornas.
“Mudah-mudahan apa yang telah beliau berikan membawa kampus ini semakin berkah, semakin bermanfaat, semakin maju tak tertandingi,” ungkapnya.
Pada pembukaan tersebut, Haedar Nashir memberikan amanah kepada para pimpinan Muhammadiyah. Dia mengawalinya dengan menerangkan tentang Rakornas itu sendiri.
“Insya Allah dalam beberapa hari akan dibahas tentang langkah-langkah kegiatan sebagai penjabaran dari program dakwah komunitas, yang dihasilkan oleh Muktamar serta tentu menyaring dari berbagai best practice dari pengalaman-pengalaman LDK dalam melaksanakan program-program di bidang dakwah komunitas,” paparnya lagi.
Pada tengah pemaparan amanahnya, Ketua Umum Muhammadiyah itu mengatakan bahwa terdapat kalangan masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Di masyarakat kita baik yang sudah berislam maupun yang di luar, itu memerlukan campur tangan dakwah kita, yang ini banyak diabaikan dalam perkembangan Muhammadiyah maupun gerakan-gerakan Islam yang lain,” tuturnya.
Dia juga bercerita pada saat dirinya dan Muhammadiyah melakukan dakwah di suatu tempat terpencil, yang masyarakat adatnya mayoritas beragama Kristen atau agama setempat. Maka Muhammadiyah hadir mengajarkan pertanian, koperasi, dan sebagainya yang hasilnya sangat dirasakan oleh masyarakat adat tersebut.
Pada waktu sholat, dia melanjutkan ceritanya, bersama pimpinan lainnya menunaikan sholat di halaman gereja, dan rupanya tokoh adat terketuk hatinya dan menawarkan untuk membuat sebuah mushola. Tawaran tersebut ditolak dengan halus, namun dalam beberapa tahun kemudian dibangunkan sebuah mushola.
“Saya pikir ini gambaran ideografis dari pendekatan dakwah komunitas kita yang memang masuk dengan ketulusan, masuk dari hati. Hati kan kuncinya di iman kita. Jadi ada banyak sisi kearifan di mana kita diterima oleh masyarakat,” terangnya.
Dalam acara pembukaan Rakornas LDK tersebut juga diadakan penandatanganan MoU antara LDK dengan Pondok Hj. Nuriyah Shobron UMS tentang Sinergi Dai Komunitas di Daerah 3T. (*)