SOLO, MENARA62.COM – Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta menggelar acara ‘Workshop dan Pelatihan Wasit Bulutangkis’ yang ditujukan untuk guru Muhammadiyah dan mahasiswa Prodi Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta (POR UMS). Acara ini diselenggarakan pada Senin (9/10) di lt 2 Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS.
Ketua Panitia, Kresna Karsito mengungkapkan terdapat 35 peserta yang terdiri dari guru dan mahasiswa, yang sebelumnya telah mendaftar kegiatan secara online. “Tujuan kegiatan ini, membentuk dan memproduksi wasit yang akan diterjunkan ke event – event kejuaraan yang dilaksanakan PDM Kota Surakarta yang mana tujuan lainnya adalah meng-upgrade wasit dan juga dapat mengetahui aturan baru pada bulu tangkis,” ungkap Kresna.
Dia berharap, setelah acara ini mampu memiliki wasit yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas.
Menurut Wakil Ketua LSBO PDM Kota Surakarta, Pungki Indarto S.Pd. M.Or., kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan sumber daya manusia terutama di perwasitan bulu tangkis, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Muhammadiyah di bawah naungan Dikdasmen Kota Surakarta serta mahasiswa Prodi Pendidikan Olahraga FKIP UMS. “Dengan adanya pelatihan ini, kita memiliki kader-kader wasit profesional yang nanti akan memiliki kompetensi dan kualifikasi dalam perwasitan bulu tangkis di kancah regional maupun internasional,” tambah dosen Pendidikan Olahraga UMS itu.
Pungki Indarto yang juga pemateri dalam acara tersebut, membawakan tentang ‘Pembinaan dan Pengembangan Olahraga’. “Perkembangan teknologi, dengan adanya digital literasi seperti handphone menjadi media untuk memberikan informasi yang merupakan bagian dari pendidikan olahraga,” ungkapnya.
Pemateri selanjutnya, Suwanto, S.Pd., membawakan materi Instructions to Technical Officials (ITTO), Peraturan Pakaian, dan Peraturan Pertandingan. “Kunci utama wasit pada pertandingan bulu tangkis adalah memiliki kewibawaan dan ketegasan dalam memimpin pertandingan,” paparnya.
Menurutnya, selain itu wasit harus bisa menerima masukan, saran dan keputusan yang telah ditentukan. Kebijakan-kebijakan wasit dilihat dari kondisi yang ada di lapangan, namun keputusan tetap berada di tangan wasit.
Salah satu peserta pelatihan, Ananda Aji Saputra mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, di mana kita dapat mengetahui peraturan peraturan baru di wasit bulu tangkis. “Semoga ke depan ada pelatihan yang diadakan kembali, agar kita dapat mendalami dan paham perwasitan,” ungkapnya. (*)