SLEMAN, MENARA62.COM – Rombongan jamaah haji 6 kloter 51, yang terdiri dari 4 regu (regu 21, 22, 23, dan 24), berkumpul di kediaman Prof. H. Sukamto, Ketua KBIHU Aisyiah Sleman dan sekaligus Ketua rombongan 6 pada ibadah haji tahun lalu. Pertemuan yang penuh makna ini dimulai dengan tadarus dan kajian Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 196 hingga 200 yang berkaitan dengan ibadah haji, dipimpin oleh Ustadzah Khoirunnisa.
Dalam acara ini, Prof. H. Sukamto memberikan tausiah tentang upaya menjaga kemabruran ibadah haji, dijelaskan bahwa “ ada empat hal penting yang terkandung dalam doa pulang haji dan jumroh yang harus dibaca dan dipahami oleh jamaah haji setelah kembali dari tanah suci”, sebagaimana hadist Riwayat Muslim آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ , Ayibuuna taa’ibuuna ‘aabiduuna li rabbinaa haamiduuna
– Ayibuuna: Orang yang selalu ingat kepada Allah dan kembali kepada Allah.
– Taa’ibuuna: Orang yang selalu memohon kepada Allah untuk menjadi hamba yang bertaubat.
– ‘Aabiduuna: Orang yang selalu tekun dalam beribadah.
– Li rabbinaa haamiduun: Orang yang pandai bersyukur kepada Rabbnya.
Prof. H. Sukamto juga menjelaskan tiga semangat yang harus dipegang oleh jamaah haji setelah ibadah:
Ruuhul Talbiyah, semangat memenuhi panggilan Allah, seperti menjalankan sholat tepat waktu dan berjama’ah.
Ruuhul Ibaadah lil Ibadah, semangat untuk menjalankan ibadah secara rutin, seperti bertadarus, shalat malam, shalat Dhuha, memberikan infaq dan shadaqah dengan konsistensi.
Ruuhul Tadhiyah, semangat untuk saling tolong-menolong, berkorban, dan peduli terhadap sesama.
Sebagaimana disampaikan oleh Hj. Sumarah, MPd., salah satu alumni ALBHA yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Dengan menjaga kemabruran ibadah haji, jamaah haji diharapkan dapat terus merasakan manfaat spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah mereka. Temu kangen seperti ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga memperkaya makna ibadah haji dalam kehidupan sehari-hari.