YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengukuhkan tiga Guru Besar di Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 Yogyakarta, Senin (23/10/2023). Ketiga Guru Besar adalah Prof Ir AntonYudhana ST, MT, PhD; Prof Dr Ir Siti Jamilatun MT, dan Prof Dr Sugiyarto SSi, MSi.
Prof AntonYudhana sebagai Guru Besar ke 12 UAD bidang Ilmu Elektro, Prof Siti Jamilatun sebagai Guru Besar ke 13, bidang Energi Terbarukan. Sedang Prof Sugiyarto dikukuhkan sebagai Guru Besar ke 14, bidang Ilmu Matematika Terapan.
Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan yang dilaksanakan secara hybrid (Daring dan Luring). Sidang Terbuka Senat UAD dipimpin Prof Dr Dwi Sulisworo MT.
Dwi Sulisworo mengucapkan selamat kepada tiga profesor baru. Dwi Sulisworo mengharapkan gelar profesor ini memberi manfaat lebih luas sebagai kontribusi UAD, untuk memajukan Negera Indonesia. “Kita ucapkan rasa bangga, rasa syukur, Semoga apa yang diraih suami, isteri, menjadi doa yang sudah dikabulkan Allah SWT. Semoga ini menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terima kasih kepada UAD yang telah mendorong dosen-dosen untuk meraih jabatan akademik tertinggi,” kata Sulisworo.
Sementara Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT mengatakan total Guru Besar UAD sebanyak 32 orang. Satu orang sudah meninggal dunia, sehingga jumlahnya tinggal 31 orang. Sebanyak 16 Guru Besar, diantaranya, lahir dari rahim UAD. “Insya Allah kita berharap melalui program percepatan guru besar dan lektor kepala yang tengah digalakkan UAD ada percepatan yang lebih signifikan,” kata Muchlas.
Jumlah tersebut, tambah Muchlas, perlu terus ditingkatkan sesuai harapan Badan Pembina Harian (BPH) UAD Prof Dr Marsudi Triatmodjo, SH, LLM. Tahun 2027, BPH mentargetkan UAD bisa mencapai 20 persen dari 730-an dosen. “Sebanyak 146 Guru Besar, setelah dikurangi guru besar yang sudah ada. Sehingga setiap tahun menghasilkan 28 guru besar,” kata Muchlas.
Namun, kata Muchlas, setelah dirinya mengkonfirmasi ke Biro Sumber Daya Manusia (SDM), sepertinya target itu pesimis bisa dicapai. Tetapi Muchlas tetap akan menggalakan agar target tersebut bisa tercapai. “Skenario optimis yang kami sampaikan pada kontrak kerja Rektor periode ke dua hanya 14 orang per tahun. Namun kita terus menggerakan agar di akhir tahun 2027, target guru besar bisa tercapai,” tambah Muchlas.
Lebih lanjut Muchlas merasa sangat bangga pada bidang Guru Besar yang baru dikukuhkan. Prof Anton terkait dengan bidang Ilmu Teknik Elektro, Prof Jamilatun terkait ilmu energi terbarukan, dan Prof Sugiyarto bidan matematika terapan. “Kita berharap ketiga guru besar ini bisa memberi manfaat bagi UAD dan Persyarikatan saja, tetapi merambah ke wilayah yang lebih luas dan meningkatkan martabat bangsa dan negara, khususnya di kancah global,” katanya.
Menurut Muchlas, bidang Ilmu Prof Anton dan Prof Jamilatun pas sekali, sehingga keduanya bisa memperkuat industri 5.0. Di mana, tiga pilar dari industri 5.0 adalah humancentricity, sustainability, dan resiliensi.
“Kami mengharapkan menjalankan tugas-tugasnya untuk memajukan teknologi. Bertiga senantiasa menyematkan unsur-unsur humanisme di dalam industri 5.0. Agar dalam proses industrialisasi bisa lebih humanis. Itulah sekarang yang dirasakan industri 5.0,” kata Muchlas. (*)