Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Jangan hanya suka baca status di HP. Untuk menjadi penulis yang baik maka kita harus giat berlatih.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anas Syahirul, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Solo kepada para siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta pada saat mengisi acara Ngobras (Ngobrol Santai) dan Launching Karya Siswa di sekolah setempat pada Rabu (17/5/2017).
Aryanto, Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengungkapkan, acara ini digelar untuk menyemarakkan Hari Buku Nasional 2017 dengan meluncurkan karya siswa berupa Antologi Cerpen Sahabat Semusim dan Majalah PKTeenable.
“Kita tahu bahwa hari ini adalah Peringatan Hari Buku Nasional, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyemarakkan dengan me-launching karya siswa kami. Ada dua karya literasi yakni Antologi Cerpen Sahabat Semusim dan Majalah PKTeenable,” ungkap Aryanto.
Ditambahkannya, melalui acara ini sekolah ingin meningkatkan semangat budaya literasi para siswa sehingga akan terbit buku-buku berkualitas dari pena siswa.
Selain Anas Syahirul, juga hadir Sastrawan Solo, Bandung Mawardi. Kegiatan ini diikuti 180 siswa. Mereka cukup antusias mengikuti rangkaian acara dari awal sampai akhir. Bandung Mawardi menyampaikan apresiasi terhadap keberanian sekolah untuk menerbitkan karya-karya siswa dalam bentuk buku.
Ia mengajak para siswa untuk banyak membaca buku agar mempunyai kosa kata yang kaya. Hal ini akan membantu dalam kemudahan bercerita, menjawab soal-soal di buku pelajaran, bahkan mampu memproduksi kata baru.
“Kita hanya ikut-ikutan menggunakan kata populer seperti baper tanpa mau untuk menciptakan kosakata yang baru. Belajar bahasa itu untuk memperkaya kosakata. Maka ayo membaca, perkaya kosakata, dan hidup menjadi pencerita,” ungkap Bandung Mawardi kepada para siswa.
Pada kesempatan lain, Bandung Mawardi bertanya kepada para siswa yang punya koleksi kamus. Tidak lama kemudian, ada siswa putri berkerudung putih yang maju. Siswa itu pun bercerita tentang koleksi kamus di rumah. Ada kamus bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jawa. Bandung pun memberikan hadiah buku kepada siswa putri tersebut.
Sesi tanya jawab pun tidak kalah seru. Ada tiga oang yang menanyakan tentang minat dan motivasi menulis. Nabilah Aziz siswa kelas 7 ,bertanya tentang bagaimana cara menulis. “Padahal saya sudah memiliki minat membaca,: ujarnya.
Selain itu, ada juga siswa yang bertanya tentang cara menulis novel yang bermakna dan cara meluangkan waktu untuk menulis. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh kedua narasumber.
Bandung mawardi menjawab pertanyaan siswa dengan mengisahkan dirinya yang mempunyai janji kepada simbok. Janji itu motivasi membaca dan menulis serta berkarya. Bandung menjelaskan, novel bisa warisan terindah ketika meninggal, seperti Hamka yang karyanya bisa dinikmati sampai sekarang.
Begitu pula Anas Syahirul, memotivasi siswa untuk giat menulis. Anas pun mengajak siswa untuk menulis memoar (cerita yang berkisah tentang pengalaman diri).
Pada akhir sesi, acara dilakukan Simbolis Peluncuran Karya Siswa dengan ditandatanganinya sampul buku Antologi Cerpen Sahabat Semusim dan Majalah PKTeenable oleh Anas Syahirul dan Bandung Mawardi. Kemudian pemberian penghargaan kepada para penulis cerita pendek.